ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN EMESIS GRAVIDARUM DI TEMPAT PRAKTIK MANDIRI BIDAN ROMELAH RAMAN UTARA LAMPUNG TIMUR

RINGKASAN

Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang biasa terjadi pada kehamilan muda yang dapat menyebabkan penurunan nafsu makan dan dehidrasi. Berdasarkan data di TPMB Romelah, S.Tr.Keb pada bulan Februari-April 2025, sebanyak 5 orang (26,31%) mengalami emesis gravidarum dan 1 orang (5,26%) mengalami hiperemesis gravidarum dari 19 ibu hamil. Asuhan kebidanan ini di berikan pada Ny. P, usia 32 tahun G2P1A0 usia kehamilan 9 minggu dengan emesis gravidarum di TPMB Romelah, S.Tr.Keb pada tanggal 16 hingga 25 maret 2025, dengan hasil pengkajian data subjektif HPHT 12-01-2025, mual muntah 3x sehari, nafsu makan berkurang dan lemas setelah muntah, data objetif keadaan umum lemas, composmentis, tanda vital dalam batas normal, wajah tampak pucat, konjungtiva kemerahan, sklera tidak ikterik, hasil skor PUQE 5 yaitu kategori derajat ringan. Diagnosa pada Ny. P, usia 32 tahun G2P1A0 usia kehamilan 9 minggu dengan emesis gravidarum, Rencana asuhan meliputi edukasi informasi mengenai penyebab mual dan muntah, pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi, kebutuhan pola istirahat, kolaborasi pemberian vitamin B6, asam folat, tablet fe serta memberikan aromaterapi esensial lavender dan seduhan jahe emprit hangat.
Pelaksanaan asuhan dilakukan dalam 6x kunjungan selama 10 hari. Kunjungan ke-1 pada 16 Maret 2025, Asuhan yang diberikan yaitu informasi mengenai edukasi tentang mual muntah dan pemberian asam folat, vitamin B6, tablet fe pada malam hari. Pada kunjungan ke-2, pada 17 Maret 2025, dilakukan memberikan edukasi pemberian aromaterapi dengan minyak esensial lavender 3x sehari dengan durasi 10-15 menit dan seduhan jahe emprit hangat 2x sehari. Kunjungan ke-3, pada 19 Maret 2025 melajutkan aromaterapi lavender, seduhan jahe emprit hangat dan edukasi mengenai nutrisi dan cairan. Kunjungan ke-4, pada 21 Maret 2025 dilakukan pemberian aromaterapi lavender, seduhan jahe emprit hangat, edukasi mengenai tanda bahaya selama kehamilan. Pada kunjungan ke-5, pada 23 Maret 2025, dilakukan pemberian aromaterapi lavender, seduhan jahe emprit hangat. Kunjungan terakhir pada 25 Maret 2025 yang berfokus pada kelanjutan asuhan yang telah diberikan sebelumnya.
Evaluasi setelah di lakukan 6x kunjungan, skor PUQE dari 5 kategori ringan berkurang menjadi 3 yaitu tidak muntah. Ny.P mengatakan mual muntah sudah berkurang di tandai dengan berkurangnya frekuensi muntah dari 3x menjadi 1x, nafsu makan membaik karena kepatuhan ibu memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan serta menghindari makanan yang memicu mual muntah serta rutin menggunakan aromaterapi esensial lavender dan mengonsumsi seduhan jahe emprit hangat untuk mengurangi mual dan muntah.
Simpulan setelah dilakukan asuhan kebidanan berupa pemberian aromaterapi essential oil lavender dan seduhan jahe emprit hangat dengan hasil mual dan muntah pada Ny.P sudah berkurang. Saran bagi TPMB Romelah diharapkan dapat meningkatkan kualitas asuhan kebidanan terhadap ibu hamil khususnya trimester I dengan emesis gravidarum dalam pemberian asuhan dengan aromaterapi essential oil lavender dan seduhan jahe emprit hangat

Kata Kunci : Kehamilan, Emesis Gravidarum
Daftar Bacaan : 2012-2024