GAMBARAN STATUS GIZI, AKTIVITAS FISIK, DAN FUNGSI KOGNITIF PADA ANAK KELAS V DI SDN 2 JATIMULYO LAMPUNG SELATAN TAHUN 2025

ABSTRAK
Status gizi merupakan gambaran yang didasarkan pada keseimbangan antara kebutuhan pangan dan gizi. Status gizi yang optimal berkontribusi terhadap penurunan risiko penyakit di masyarakat, baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Masalah gizi muncul dari berbagai faktor, termasuk kuantitas dan kualitas pangan, yang bergantung pada kondisi sosial ekonomi, kebiasaan pangan, tradisi budaya, pendidikan dan distribusi pangan. Selain itu, keadaan tubuh manusia mempengaruhi kemampuan mencerna, menyerap dan menggunakan nutrisi secara efisien. Kemampuan ini dapat dilemahkan oleh penyakit dan masalah metabolisme. Riskesdas tahun 2018, menunjukan rata – rata prevalensi status gizi di Lampung Selatan anak usia 5 – 12 tahun yaitu terdiri dari 1,24% sangat kurus, 7,42% kurus, 76,33% normal, 8,33% gemuk dan 6,68% sangat gemuk.
Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran status gizi, aktivitas fisik dan fungsi kognitif pada siswa kelas 5 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Jatimulyo Lampung Selatan Tahun 2025. Status gizi menggunakan IMT/U, aktivitas fisik menggunakan kuesioner IPAQ-C, dan fungsi kognitif menggunakan kuesioner tes IQ CFIT dengan skala 2A. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif. Sampel penelitian ini 50 anak kelas V a,b,c.
Hasil dari penelitian yang dilakukan di SDN 2 Jatimulyo Lampung Selatan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : status gizi normal di SDN 2 Jatimulyo lebih banyak yaitu 58,0 status gizi buruk 6,0%, gizi kurang 20,0%, gizi lebih sebanyak 8,0%, dan obesitas 8,0%. Tingkat aktivitas pada anak sekolah dasar kelas V di SDN 2 Jatimulyo Lampung Selatan Tahun 2025 aktivitas baik 42,0% dan aktivitas kurang 58,0%. Fungsi kognitif pada anak sekolah dasar kelas V di SDN 2 Jatimulyo Lampung Selatan Tahun 2025 di ukur menggunakan kuesioner CFIT skala 2 A dapat diketahui yang memiliki fungsi kognitif defektif secara mental sebanyak 2,0%, boderline sebanyak 10,0%, dibawah rata – rata 16,0, rata – rata sebanyak 68,0% dan diatas rata – rata sebanyak 4,0%. perlu memantau tinggi badan serta berat badan secara teratur. Siswa aktivitas fisik yaitu dengan melakukan olahraga selama 30 menit sehari mengasah otak dan permainan lainnya untuk meningkatkan kemampuan fungsi kognitif siswa.

Kata Kunci : Status Gizi, Aktivitas Fisik, Fungsi Kognitif
Daftar bacaan : 50 (2004-2024)