ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI DI TPMB SRI ASTUTI LAMPUNG TENGAH

RINGKASAN

Setiap ibu nifas memiliki resiko komplikasi, sehingga kebijakan program kementerian kesehatan untuk melakukan kunjungan pada masa nifas paling sedikit empat kali. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya masalah atau komplikasi selama masa nifas. Berdasarkan data dari TPMB Sri Astuti, SST., Bdn pada bulan Maret – April 2025 tercatat 62,5% ibu primipara dengan nifas normal. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data subjektif pada Ny. H usia 29 tahun, ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas, nyeri pada jalan lahir, hisapan bayi masih lemah dan ASI sudah keluar. Data objektif 110/70 mmHg, BB 59 kg, TFU 2 jari di bawah pusat, putting susu bersih. Ditegakkan diagnosa P1A0 2 jam postpartum dengan nifas normal. Rencana asuhan yang akan dilakukan yaitu jelaskan hasil pemeriksaan, mobilisasi dini, teknik menyusui, jelaskan manfaat pijat woolwich, lakukan pijat woolwich, berikan ibu tablet Fe dan vitamin A, beritahu ibu nutrisi selama nifas dan menyusui, anjurkan ibu istirahat yang cukup.
Pelaksanaan asuhan diberikan sebanyak 5 kali kunjungan dari tanggal 05 Maret sampai 15 April 2025 (selama 6 minggu). Pada kunjungan ke I mengobservasi involusi uterus, lochea dan laktasi. Melakukan informed consent, melakukan pemeriksaan TTV, TFU, kontraksi uterus, kandung kemih jumlah pengeluaran darah, mengajarkan mobilisasi dini dan teknik menyusui, memberikan tablet Fe dan vitamin A. Kunjungan ke II mengobservasi involusi uterus, lochea dan laktasi. Memberitahu ibu nutrisi selama nifas dan menyusui, menganjurkan ibu untuk melakukan personal hygiene dan perawatan tali pusat pada bayi, menjelaskan manfaat pijat woolwich dan melakukan pijat woolwich. Kunjungan ke III mengobservasi involusi uterus, lochea dan laktasi, mengevaluasi pijat woolwich. Kunjungan ke IV mengobservasi TTV dan involusi uterus, mengevaluasi pijat woolwich dan memberikan konseling KB pada ibu.
Evaluasi asuhan kebidanan pada Ny. H yang telah dilakukan sebanyak 5 kali kunjungan terjadi peningkatan pengeluaran ASI. Pada awal pemeriksaan berat badan bayi 3.800 gram dan hisapan bayi lemah, setelah diberikan asuhan pijat woolwich berat badan bayi naik sebanyak 600 gram menjadi 4.400 gram, dan hisapan bayi kuat.
Simpulan yang diperoleh setelah dilakukan pada Ny. H didapatkan hasil peningkatan pengeluaran ASI, bayi tidak rewel, hisapan bayi kuat, berat badan bayi naik 600 gram (dari 3.800 gram menjadi 4.400 gram), ibu mengetahui teknik menyusui, ibu makan-makanan yang bergizi, ibu mengetahui cara pijat woolwich. Diharapkan ibu nifas tetap melakukan pijat woolwich ini dan melakukan perawatan payudara agar tetap mejaga kebersihan payudara dan pengeluaran ASI semakin lancar.

Kata kunci : Nifas, Menyusui, Pijat Woolwich
Daftar bacaan : 31 (2020-2024)