GAMBARAN PENGETAHUAN, POLA KONSUMSI MAKANAN SUMBER ZAT BESI DAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 RAWAJITU SELATAN TAHUN 2025

ABSTRAK
WHO (2023) mencatat prevalensi anemia global mencapai 30% wanita usia 15–49 tahun. Di Indonesia, berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi anemia pada kelompok usia 15 hingga 24 tahun mencapai 32%. Provinsi Lampung tercatat memiliki prevalensi anemia tertinggi di wilayah Sumatera, yaitu sebesar 63%, dengan 24,6% di antaranya dialami oleh remaja putri. Di Bandar Lampung tercatat 23,37%, dan Tulang Bawang 23,1%. Data Puskesmas Menggala menunjukkan peningkatan anemia remaja dari 18,3% (2019) menjadi 24,1% (2021). Penelitian ini bertujuan menggambarkan pengetahuan, pola makan, dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri di SMA Negeri 1 Rawajitu Selatan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat pengetahuan, pola makan, serta kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi tablet tambah darah di SMA Negeri 1 Rawajitu Selatan. Sampel penelitian terdiri dari 66 remaja putri yang dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling, yaitu metode pengambilan sampel secara acak dari anggota populasi tanpa mempertimbangkan tingkatan atau strata yang ada dalam populasi tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas remaja putri di SMA Negeri 1 Rawajitu Selatan memiliki pengetahuan yang baik tentang anemia, namun kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (TTD) masih rendah (89,1%). Pola konsumsi makanan sumber zat besi sebagian besar cukup hingga baik, namun belum optimal. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara usia dengan pengetahuan, pola makan, maupun kepatuhan TTD. Disarankan sekolah mengadakan program minum TTD bersama dan kegiatan edukatif seperti lomba poster atau video untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap pencegahan anemia.

Kata kunci : Anemia, Pengetahuan, Pola Makan, Tablet Tambah Darah
Daftar Pustaka : 45 (2011-2024)