PENERAPAN LATIHAN KOMUNIKASI ASERTIF PADA PASIEN SKIZOFRENIA YANG MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIBALANGAN LAMPUNG UTARA

Risiko perilaku kekerasan (RPK) merupakan suatu bentuk tindakan di mana seseorang mengalami gangguan dan berpotensi menyakiti orang lain secara fisik maupun psikologis, baik secara verbal maupun non-verbal. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran dalam melakukan penerapan latihan komunikasi asertif pada pasien skizofrenia dengan masalah keperawatan risiko perilaku kekerasan serta kemampuan mengontrol marah pasien dengan penerapan latihan komunikasi asertif pada pasien skizofrenia yang mengalami masalah keperawatan risiko perilaku kekerasan di wilayah kerja puskesmas kalibalangan lampung utara. Metode penelitian ini adalah studi kasus berupa deskriptif yaitu menggambarkan tindakan keperawatan berupa teknik latihan komunikasi asertif terhadap 1 orang pasien dengan masalah keperawatan risiko perilaku kekerasan, dan juga analisis tanda dan gejala menggunakan lembar checklist untuk melihat perubahan sebelum dan sesudah dilakukan penerapan teknik latihan komunikasi asertif. Hasil persentase rata-rata tanda dan gejala sebelum diberikan teknik latihan komunikasi asertif yaitu 76% dan hasil persentase rata-rata tanda dan gejala sesudah diberikan teknik latihan komunikasi asertif 38% Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberikan tindakan keperawatan berupa teknik latihan komunikasi asertif pada pasien terjadi penurunan tanda dan gejala serta peningkatan kemampuan mengontrol marah. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tindakan keperawatan teknik latihan komunikasi asertif dapat menurunkan tanda dan gejala pasien dengan risiko perilaku kekerasan serta meningkatkan kemampuan mengontrol marah. Perawat diharapkan dapat memberikan tindakan keperawatan teknik latihan komunikasi asertif kepada pasien risiko perilaku kekerasan.