ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DI KLINIK HANIFA RAMAN UTARA LAMPUNG TIMUR

RINGKASAN

Masa nifas banyak dianggap sebagai masa kritis bagi ibu setelah melahirkan, Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif terhadap Ny. S mengatakan post partum 6 jam normal, hasil data objektif yaitu dengan hasil pemeriksaan diperoleh keadaan umum baik, tekanan darah 118/75 MmHg, nadi 80x/Menit, pernafasan 22 x/Menit, suhu 36,6⁰C, pada pemeriksaan payudara di dapatkan hasil puting susu bersih dan menonjol, tidak ada nyeri tekan, payudara terasa lembek saat di palpasi. Dari data subjektif dan objektif di tegakkan diagnosa Ny. S usia 24 tahun P1A0 masa nifas 6 jam normal. Rencana asuhan kebidanan yang akan dilakukan meliputi:pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital (TTV), jelaskan hasil pemeriksaan, beritahu ibu tentang pemenuhan nutrisi, anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, berikan edukasi mengenai perawatan payudara, ajarkan ibu cara menyusui yang benar, anjurkan ibu tetap mengkonsumsi tablet fe, anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang.
Pelaksanaan asuhan kebidanan nifas terhadap Ny. S dilakukan sebanyak 5 kali kunjungan. Kunjungan pertama tanggal 12 April 2025 ibu mengatakan dalam keadaan normal, dan ibu mengatakan payudaranya tidak terasa nyeri. Kunjungan kedua pada tanggal 17 April 2025 Ibu mengatakan pada hari ke lima setelah melahirkan ASI nya belum keluar dengan lancar, dari hari pertama sampai hari ke lima pengeluaran ASI sedikit sekitar 30 ml, sehingga bayinya menjadi rewel saat menyusu, ibu menjadi cemas dan ibu mengatakan payudaranya tidak terasa nyeri .Kunjungan ketiga pada tanggal 18 April 2025 ibu mengatakan pengeluaran ASI masih sedikit dengan tanda bayi nya masih rewel dan durasi bayi menyusu tidak lebih dari 10 menit. Kunjungan keempat pada tanggal 19 April 2025 ibu mengatakan sudah meminum susu kedelai dan melakukan perawatan payudara dengan teknik yang benar. Saat di perah semburan ASI ibu sudah mulai lancar dan frekuensi pengeluarannya sebanyak 60 ml, sehingga bayi menyusu dengan kuat dan tidak rewel lagi. Kunjungan kelima pada 20 April 2025 ibu mengatakan kondisi nya saat ini sudah tidak ada keluhan, ASI sudah keluar dengan lancar dan pengeluarannya sudah banyak lebih dari 60 ml. Asuhan yang diberikan terhadap Ny. S berupa pemberian susu kedelai. Hasil yang diperoleh dari Ny. S produksi ASI sudah lancar, bayi sudah tidak rewel lagi dan kebutuhan nutrisi pada bayi terpenuhi.
Evaluasi setelah dilakukan 5 kali kunjungan pada 12 April sampai 20 April 2025 diperoleh hasil yang menyatakan bahwa ASI ibu sudah lancar, payudara terasa penuh, bayi tidak rewel, bayi menyusu dengan kuat dengan frekuensi menyusui 8-12 kali sehari, BAK bayi lebih dari 6-8 kali, urine bayi berwarna jernih, ibu makan-makanan 3 kali sehari. Keefektifan pemulihan keadaan ibu ini karena pemberian susu kedelai sebanyak 2 kali sehari dengan selama 4 hari berturut-turut.
Simpulan yang diperoleh dari asuhan kebidanan yang dilakukan tercapai, ASI tidak lancar teratasi setelah dilakukan pemberian susu kedelai, perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar. Untuk menghindari ASI tidak lancar disarankan bagi tenaga kesehatan dapat mengajarkan perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar pada masa kehamilan sehingga tidak terjadi ASI tidak lancar saat ibu menyusui.

Kata kunci : Nifas, ASI tidak lancar
Daftar Bacaan : 27 (2009-2024)