ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN MOBILISASI PADA PASIEN POST OPERASI KRANIOTOMI DENGAN INTERVENSI MOBILISASI DINI DI RS URIP SUMOHARJO TAHUN 2025

ABSTRAK

Berdasarkan Depkes RI (2018) insiden cedera kepala di Indonesia mencapai 11,9% dari 92.976 total kasus cedera yang berarti terjadi 11.064 kasus cedera kepala dengan kelompok populasi tertinggi adalah anak-anak kelompok umur 1-4 tahun. Sedangkan di provinsi Lampung insiden cedera kepala mencapai angka 12,12% dari 2.566 total kasus cedera yaitu 311 kasus. Pasien post kraniotomi akan mengalami penurunan kesadaran dan gangguan mobilisasi untuk sementara waktu sehingga berdampak pada gannguan mobilitas fisik. Tujuan karya ilmiah ini untuk menganalisis Tingkat Kemampuan Mobilisasi pada pasien post operasi kraniotomi dengan intervensi mobilisasi dini di RS Urip Sumoharjo Provinsi Lampung Tahun 2025. Intervensi mobilisasi dini diyakini dapat meningkatkan kemampuan mobilisasi pada pasien post operasi kraniotomi. Karya ilmiah ini menggunakan metode studi kasus dengan proses keperawatan dari tahap pengkajian sampai dengan evaluasi. Waktu pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan dengan fokus perioperative ini dilakukan pada tanggal 3-8 Februari 2025. Sampel karya ilmiah ini yaitu pasien post operasi kraniotomi berjumlah 1 klien dengan masalah gangguan mobilitas fisik. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan post operasi kraniotomi Subdural Hematoma (SDH) at frontotemporoparietal sinistra + edema cerebri. Hasil asuhan keperawatan di dapatkan bahwa Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 hari dengan menerapkan intervensi mobilisasi dini didapatkan bahwasanya klien mengalami peningkatan kemampuan mobilisasi setelah dilakukan intervensi selama 10-15 menit selama. penulis menyarankan kepada Rumah sakit dapat menerapkan SOP mobilisasi secara optimal dengan mengedukasi terkait dengan mobilisasi dini, pada pasien post operasi dengan masalah gangguan mobilitas fisik.

Kata Kunci : Tingkat Kemampuan Mobilisasi, Mobilisasi Dini, Kraniotomi
Daftar bacaan : 16 (2014-2024)