PERBANDINGAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM DAN SESUDAH MASA PENGOBATAN INTENSIF PADA PENDERITA TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS GUNUNG LABUHAN TAHUN 2024

ABSTRAK

Pengobatan kasus TB merupakan salah satu strategi utama pengendalian TB karena dapat memutus rantai penularan. Pengobatan tuberkulosis dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) utama yaitu meliputi isoniazid (INH), rifampisin (RIF), etambutanol (EMB), streptomisin (SM), dan pirazinamid (PZA). Walaupun Sebagian besar Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dapat diterima dalam terapi, namun mempunyai efek samping yang potensial diantaranya terhadap efek samping reaksi hematologic seperti anemia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbandingan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pengobatan OAT fase intensif pada penderita TB di Puskesmas Gunung Labuhan. Penelitian berjenis observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sejumlah 28 orang. Hasil penelitian menunjukkan. Kadar Hb rerata sebelum pengobatan OAT fase Intensif pada penderita TB paru di Puskesmas Gunung Labuhan yaitu 11,20 gr/dl. Kadar Hb rerata sesudah pengobatan OAT fase Intensif pada penderita TB paru di Puskesmas Gunung Labuhan yaitu 12,33 gr/dl. Hasil Analisis kadar Hb sebelum terapi diperoleh signifikansi 0,000 (p>0,005) dan analisis kadar Hb setelah terapi diperoleh signifikansi 0,000 (p>0,005). Hal ini berarti terdapat perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah masa pengobatan intensif.

Kata Kunci : Hemoglobin, OAT Fase Intensif, Tuberkulosis Paru