PRANSISKA, SHERLI YONATA (2024) ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA DENGAN PERKEMBANGAN MERAGUKAN PADA ASPEK MOTORIK HALUS DI TPMB UMAROH KEC. PAGAR DEWAKAB. TULANG BAWANG BARAT. Diploma thesis, POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (12kB)
2. ABSTRAK.pdf
Download (55kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (606kB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (69kB)
5. BAB I.pdf
Download (66kB)
6. BAB II.pdf
Download (430kB)
7. BAB III.pdf
Download (126kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (63kB)
9. BAB V.pdf
Download (8kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (17kB)
11. LAMPIRAN.pdf
Download (7MB)
Abstract
RINGKASAN
Keterlambatan pada kemampuan motorik halus dapat menyebabkan anak kesulitan dalam mengeksplorasi lingkungan, hambatan dalam belajar, malas menulis, kurangnya minat belajar dan kreativitas. Keterlambatan motorik berdasarkan hasil pemeriksaan di TPMB Umaroh, A.Md.Keb dari 25 yang melakukan skrining deteksi dini tumbuh kembang ditemukan 5 balita (20%) mengalami perkembangan meragukan pada aspek motorik halus. Ditemukan anak An.S usia 4 tahun 8 bulan berdasarkan pengkajian menggunakan KPSP 54 bulan dengan hasil jawaban “YA“=8 dari 10 pertanyaan.An. S belum bisa menentukan garis yang lebih panjang-lebih pendek serta belum bisa menggambar 3 anggota bagian tubuh manusia, diagnosa anak mengalami perkembangan meragukan pada aspek motorik halus.
Pelaksanaan asuhan dilakukan sebanyak 4 kali dengan teknik Tracing The Dotsasuhan pertama 25 Maret 2024 melakukan pemeriksaan KPSP dan ajarkan Ibu cara stimulasi anaknya dengan mengajarkan anak menebalkan huruf, angka dan pola yang diberikan serta menghadirkan anak menentukangaris yang lebih panjang dan pendek. Asuhan kedua 28 Maret 2024 anak sudah bisa menentukan garis yang lebih panjang dan pendek serta menstimulasi dengan cara menarik garis putus-putus dengan pola yang sudah diberikan. Kunjungan ketiga 01 April 2024 anak sudah bisa menggambar tiga bagian tubuh tanpa melihat contoh. Kunjungan keempat 04 April 2024 dilakukan pemeriksaan perkembangan ulang dengan menggunakan KPSP 54 bulan didapatkan skor "YA"=10 yang berarti perkembangan anak sesuai. An.S sudah bisa menentukan gambar yang lebih pendek dan panjang serta anak sudah bisa menggambar 3 anggota bagian tubuh tanpa melihat contoh.
Evaluasi setelah dilakukan stimulasi selama 2 minggu dari tanggal 15 Maret-05 April 2024 terjadi peningkatan skor pada KPSP. Pada kunjungan pertama didapatkan skor YA=8 kunjungan ketiga terjadi peningkatan skor KPSP dengan jawabab YA=9. Kunjungan keempat dilakukan pemeriksaa ulang menggunakan KPSP usia 54 bulan didapatkan skor YA=10.
Kesimpulan yang diperoleh dari asuhan kebidanan yang dilakukan terhadap An. S dengan kasus keterlambatan perkembangan motorik halus terjadi peningkatan skor pada pemeriksaan KPSP dan skor YA=8 menjadi YA=10. Sehingga dapat disarankan untuk anak yang menggalami motorik halus bisa menstimulasi dengan menebalkan garis putus-putus, menggunting, mengambar, mewarnai.
KataKunci : Motorik halus, Nutrisi, Anak, Perkembangan, KPSP
DaftarBacaan :19 (2017-2023)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan Program Studi DIII Kebidanan Metro |
Depositing User: | ruang baca Bidan metro |
Date Deposited: | 10 Oct 2024 07:22 |
Last Modified: | 10 Oct 2024 07:22 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/7179 |