HUBUNGAN FAKTOR RISIKO YANG DAPAT DIMODIFIKASI TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS YOSOMULYO KOTA METRO

ABSTRAK

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan global dengan prevalensi tinggi, terutama di Asia Tenggara. Di Indonesia, prevalensi hipertensi meningkat dari 25,8% pada 2013 menjadi 34,1% pada 2018, dengan kejadian lebih tinggi pada wanita (36,85%) dibandingkan pria (31,34%). Di provinsi Lampung, angka kejadian hipertensi meningkat dari 7,4% pada 2013 menjadi 15,10% pada 2018. Di Kota Metro, hipertensi menempati urutan pertama dengan prevalensi 26,24%.Hipertensi disebabkan oleh faktor risiko yang dapat dimodifikasi (seperti kebiasaan merokok, konsumsi garam berlebih, obesitas, kurang aktivitas fisik, dan stres) dan yang tidak dapat dimodifikasi (seperti umur, riwayat keluarga, dan jenis kelamin).Tujuan penelitianiniadalahuntukmengetahuifaktorrisikokejadianhipertensi pada WUS di PuskesmasYosomulyo Kota Metro tahun 2023.
Jenis penelitianobservasionalanalitikdenganrancangancase control. Populasiadalahseluruhwanitausiasuburdenganhipertensi di wilayah PuskesmasYosomulyo. Sampel sebanyak52 respondenpada kelompok kasus sebanyak 26 responden dan kelompok kontrol sebanyak 26 resoponden. Teknik pengambilansampelmenggunakanconsecutive sampling. Pengambilan data sekunder dan data primer denganmenggunakankuesioner. Data analisissecaraunivariatuntukmengetahuiproporsifrekuensiobesitas, konsumsi natrium, aktivitasolahraga, stress dan kontrasepsi hormonal pada wanita usia subur dengan hipertensi Puskesmas Yosomulyo Kota Metro dan bivariatmenggunakanuji chi square.
Hasil penelitiandidapatkan sebagian besar tidak obesitas sebesar 53,8%, konsumsi natrium normal sebesar 69,2%, aktivitas olahraga kurang sebesar 53,8%, tidak stress sebesar 61,5%, akseptor KB hormonal sebesar 76,9%. Hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi pada WUS p-valuesebesar 0,012, hubungan antara konsumsi natrium dengan kejadian hipertensi pada WUS p-valuesebesar 0,000, hubungan antara aktivitas olahraga dengan kejadian hipertensi pada WUS p-valuesebesar 0,404, hubungan antara stess dengan kejadian hipertensi pada WUS p-valuesebesr 0,002, hubungan antara kontrasepsi hormonal dengan kejadian hipertensi pada WUS p-valuesebesar 0,021.
Kesimpulan daripenelitianinifaktor risikoyang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada wanita usia subur dengan hipertensi adalah obesitas, konsumsi natrium, stress dan kontrasepsi hormonal. Sedangkan faktor risikoyang tidak berhubungan dengan kejadian hipertensi pada wanita usia subur dengan hipertensi adalah aktivitas olahraga.Disarankanuntukmeningkatkan upaya pencegahan hipertensi dengan cara peningkatan pelayanan secara optimal terutama dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi sehingga masyarakat dapat menjaga tekanan darah supaya tetap normal dan dapat menghindari faktor risiko yang dapat menyebabkan hipertensi.

Kata kunci : faktor risiko, hipertensi, wanita usia subur
Daftar bacaan : 26 (2016-2023)