BINTARI, FARRADILA ESI (2022) GAMBARAN ASUPAN SERAT DAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANSIA (Studi Literatur). Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
1. Lembar Sampul.pdf
Download (43kB)
2. Abstrak.pdf
Download (15kB)
3. Kata Pengantar.pdf
Download (1MB)
4. Daftar Isi.pdf
Download (30kB)
5. BAB I.pdf
Download (32kB)
6. BAB II.pdf
Download (314kB)
7. BAB III.pdf
Download (24kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (122kB)
9. BAB V.pdf
Download (9kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (152kB)
11. LAMPIRAN.pdf
Download (363kB)
Abstract
Konstipasi adalah persepsi gangguan pada buang air besar yang mana menurunnya frekuensi buang air besar, sensasi tidak puas atau terlampiaskan pada saat buang air besar, rasa sakit saat buang air besar, memerlukan usaha yang lebih besar ketika mengejan atau feses yang keras. Frekuensi buang air yang normal yaitu tiga kali sehari hingga tiga hari sekali. Seseorang dikatakan konstipasi apabila frekuensi buang air besar kurang dari tiga kali dalam satu minggu, tiga hari tidak buang air besar atau memerlukan tenaga ekstra dalam mengejan ketika buang air besar. Konstipasi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dijumpai di masyarakat terutama pada kelompok umur lanjut usia. Gejala yang ditimbulkan juga bervariasi, mulai dari gangguan buang air besar hingga infeksi usus. Konstipasi disebabkan oleh asupan serat yang tidak adekuat, karena pada lansia memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi makanan olahan yang minim serat.
Penelitian studi kepustakaan ini menelaah jurnal ilmuah, artikel atau buku yang berkaitan dengan variabel-variabel yang akan diteliti , yaitu gambaran asupan serat dan kejadian konstipasi pada lansia. Jurnal tersebut dikumpulkan dengan menggunakan search engine yaitu google schoolar dengan batasan tahun 2013- 2022. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dokumentasi serta menggunakan metode analisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari berbagai jurnal yang diambil, didapatkan kesimpulan yaitu sebagian besar lansia memiliki asupan serat yang rendah (65,25%). Beberapa faktor penyebabnya yaitu ketersediaan makanan sumber serat dan penurunan fungsi tubuh yang dapat menyebabkan kesulitan dalam kegiatan makan. Sebagian besar lansia mengalami konstipasi (59,64%). Beberapa faktor penyebabnya yaitu kurangnya asupan serat dan cairan, kebiasaan buang air besar yang tidak teratur dan suka menahan keinginan dalam buang air besar, posisi pada saat buang air besar, kurangnya aktivitas fisik, kondisi psikologis seperti depresi dan stres, kondisi kesehatan lain seperti hemoroid, serta faktor alami dari proses penuaan seperti penurunan fungsi sistem gastrointestinal.
Adapun saran yang diberikan adalah pada penelitian selanjutnya perlu dilengkapi dengan mencantumkan kategori angka atau range berat untuk asupan serat rendah dan cukup. Selain itu agar dapat mempertimbangkan faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian konstipasi pada lansia seperti pengaruh obat-obatan dan kafein.
Kata kunci : asupan serat, konstipasi, lansia Daftar bacaan : 61 (2000-2022)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Gizi > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Gizi Program Studi DIII Gizi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository@poltekkes-tjk.ac.id |
Date Deposited: | 24 Feb 2023 08:36 |
Last Modified: | 24 Feb 2023 08:36 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/3416 |