WARDANI, KISMA (2020) STUDI LITERATUR PERBEDAAN EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN TEKNIK TEPID WATER SPONGE TERHADAP SUHU BALITA YANG DEMAM. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
LEMBAR SAMPUL DALAM.pdf
Download (163kB)
3. ABSTRAK.pdf
Download (150kB)
BIODATA PENULIS.pdf
Download (267kB)
DAFTAR ISI.pdf
Download (163kB)
BAB I.pdf
Download (290kB)
BAB II.pdf
Download (510kB)
BAB III.pdf
Download (167kB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (507kB)
KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
Download (254kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (16kB)
LAMPIRAN.pdf
Download (4MB)
Abstract
Demam merupakan kenaikan suhu tubuh diatas normal (36,5ºC-37,5ºC) sebagai respon dari stimulus patologis. Salah satu penyakit gejala awal disertai demam adalah ISPA. Insiden ISPA tahun 2018 di Kota Metro 37,9%. Tahun 2019 di Puskesmas Yosomulyo balita yang demam pada bulan Juni 45%, Juli 29%, Agustus 48%. Dampak jika demam tidak ditangani dengan cepat dan tepat akan menimbulkan hipertermi dan kejang. Salah satu upaya untuk mengatasi demam pada balita dengan menggunakan kompres hangat dan teknik tepid water sponge, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas kompres hangat dan teknik tepid water sponge terhadap suhu balita yang demam.
Jenis penelitian: kuantitatif dengan desain studi literatur. Pencarian literatur melalui Google Scholar, PubMed, dan Mendeley. Penelitian ini terdiri dari 9 artikel tahun 2005-2019, dengan penggunaan 3 artikel kompres hangat, 3 artikel tepid water sponge, dan 3 artikel kombinasi kompres hangat dan teknik tepid water sponge.
Hasil analisis studi literatur diperoleh rata-rata penurunan suhu balita yang demam setelah dilakukan kompres hangat 0,9 ºC, berkisar antara 70.5% - 79.4%,
p value 0,000. Rata-rata penurunan suhu balita yang demam setelah dilakukan tepid water sponge 1,1 ºC, berkisar antara 84.5%-91.5%, p value 0,000. Nilai rata-rata penurunan suhu setelah dilakukan kompres hangat dan teknik tepid water sponge 0,6 ºC, 0,9 ºC, beda nilai rata-rata 0,3ºC, beda persentase 12.3%, p value 0,000. Kesimpulan: teknik tepid water sponge lebih efektif dibandingkan kompres hangat terhadap penurunan suhu balita yang demam. Kompres hangat dan teknik tepid water sponge diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan terapi non farmakologi yang aman dan efektif dalam upaya mengatasi demam pada balita.
Kata Kunci : Demam, Kompres Hangat, dan Tepid Water Sponge.
Daftar Bacaan : 29 bacaan (2005 - 2019)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Metro |
Depositing User: | editor punya metro |
Date Deposited: | 02 Feb 2023 08:21 |
Last Modified: | 02 Feb 2023 08:21 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/2655 |