ASUPAN NATRIUM, KALIUM, DAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI (Study Literature) TAHUN 2021

Hipertensi adalah suatu keadaan kronis yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh darah arteri. Keadaan tersebut mengakibatkan jantung bekerja lebih keras untuk mengedarkan darah keseluruh tubuh melalui pembuluh darah. Prevalensi hipertensi nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar 25,8% dengan orang yang mengalami hipertensi hanya 1/3 yang terdiagnosis sedangkan 2/3 tidak terdiagnosis dan 0,7% orang yang terdiagnosis tekanan darah tinggi dengan boleh didepan kalimatmemiliki kebiasaan meminum obat hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi tidak menyadari menderita hipertensi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan penelitian (Library Research). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian berupa metode analisis isi (Content Analysis). Analisis ini digunakan untuk mendapatkan inferensi yang valid dan dapat diteliti ulang berdasarkan konteksnya.
Hasil penelitian pada variabel asupan natrium dari 7 jurnal menunjukkan nilai p-value antara lain p = 0,003, p = 0,003, p = 0,000, p = 0,004, p = 0,000 dan p= 0,000 yang berarti nilai p < ɑ = 0,05 yang berarti ada hubungan antara asupan natrium dengan tingkat hipertensi, sedangkan variabel asupan kalium dari tiga sumber data diperoleh nilai p-value antara lain p = 0,003, p = 0,000 dan p = 1,000 (ɑ > 0,05).
Berdasarkan 7 sumber jurnal dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara asupan natrium dan kalium dengan tingkat hipertensi. Disarankan pada penelitian berikutnya perlu dilengkapi dengan mencantumkan kategori angka asupan natrium maupun kalium untuk asupan kurang, baik/normal, dan lebih maupun kategori hipertensi dan dapat mempertimbangkan faktor lain yang berpengaruh dengan naiknya tekanan darah, seperti asupan lemak, faktor stress, fisik, merokok, dan faktor komplikasi penyakit.