ANALISIS TINGKAT NYERI PADA PASIEN PASKA OPERASI ORIF DENGAN INTERVENSI ISOMETRIC EXERCISE DI RUMAH SAKIT URIP SUMOHARJO PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2025

ABSTRAK

Berdasarkan data Kemenkes tahun 2020 jumlah insiden fraktur di Indonesia sebanyak 31,4% dan jumlah fraktur di Provinsi Lampung pada tahun 2023 mencapai 4,5%. Penanganan pada pasien fraktur dapat dilakukan dengan beberapa prosedur salah satunya adalah pembedahan. Pembedahan ORIF (Open Reduction Internal Fixation) sering kali menyebabkan keluhan nyeri pasca operasi yang dapat menghambat pemulihan pasien. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis tingkat nyeri pada pasien paska operasi ORIF setelah diberikan intervensi berupa terapi isometric exercise. Karya ilmiah dilakukan di RS Urip Sumoharjo Provinsi Lampung pada satu orang pasien berusia 54 tahun selama 4 hari. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan komprehensif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan pengukuran skala nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Hasil pengkajian awal menunjukkan tingkat nyeri berat dengan skala 7, yang kemudian menurun menjadi skala 3 setelah diberikan intervensi isometric exercise selama 4 hari. Penurunan nyeri ini menunjukkan bahwa terapi isometric dapat menjadi intervensi nonfarmakologis yang efektif dalam mengurangi nyeri paska operasi ORIF. Penulis merekomendasikan penggunaan terapi isometric exercise sebagai bagian dari manajemen nyeri keperawatan post operasi ORIF.

Kata Kunci :Fraktur, Isometric Exercise ,Nyeri, ORIF,
Referensi: 25 (2010-2024)