ANALISIS MOBILITAS FISIK PADA PASIEN POST OPERASI HERNIORAPHY DENGAN INTERVENSI EDUKASI MOBILISASI DINI DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA RUWA JURAI LAMPUNG TAHUN 2025

ANGRAINI, HESTI (2025) ANALISIS MOBILITAS FISIK PADA PASIEN POST OPERASI HERNIORAPHY DENGAN INTERVENSI EDUKASI MOBILISASI DINI DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA RUWA JURAI LAMPUNG TAHUN 2025. Diploma thesis, POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG.

[thumbnail of LEMBAR SAMPUL.pdf] Text
LEMBAR SAMPUL.pdf

Download (202kB)
[thumbnail of ABSTRAK.pdf] Text
ABSTRAK.pdf

Download (269kB)
[thumbnail of KATA PENGANTAR_compressed (2).pdf] Text
KATA PENGANTAR_compressed (2).pdf

Download (494kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (223kB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf

Download (263kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf

Download (525kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf

Download (254kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (375kB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf

Download (251kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (220kB)
[thumbnail of LAMPIRAN_compressed (5).pdf] Text
LAMPIRAN_compressed (5).pdf

Download (374kB)

Abstract

ABSTRAK
Menurut data dari WHO pada tahun 2019, prevalensi penderita hernia adalah 350 kasus per 1000 populasi. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2020, hernia menempati urutan ke-8 sebagai penyakit dengan jumlah kasus terbanyak, dengan total 291.145 kasus. Dari jumlah tersebut, 1.243 kasus merupakan hernia inguinalis. Provinsi Banten memiliki angka kejadian tertinggi, yaitu 76,2% (5.065 kasus), sedangkan Papua memiliki angka kejadian terendah, yaitu 59,4% (2.563 kasus). Kejadian hernia kebanyakan muncul pada area inguinal, femoral, umbilical, atau bekas insisi. Sekitar 75% dari total kasus hernia terjadi di sekitar lipatan paha beruapa hernia inguinalis. Penyebab tingginya kasus hernia antara lain aktivitas fisik yang berat, usia lanjut, dan kelemahan dinding perut. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya mobilisasi dini pada pasien post operasi dapat menyebabkan pasien enggan atau tidak mampu melaksanakan latihan mobilisasi yang diperlukan, yang pada akhirnya dapat menghambat proses penyembuhan. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak intervensi edukasi mobilisasi dini terhadap mobilitas fisik pasien post operasi hernioraphy di RS Bhayangkara Ruwa Jurai Lampung, pada 17-22 Februari 2025. Metode penelitian ini deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan, menggunakan edukasi dan lembar ceklis untuk memantau mobilitas selama 4 hari perawatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi mobilisasi dini setelah edukasi berlangsung baik. Pengetahuan pasien meningkat signifikan, dan pada hari ketiga, pasien mampu melakukan mobilisasi tanpa bantuan, menunjukkan peningkatan mobilitas fisik yang signifikan dibandingkan hari pertama post operasi. Kesimpulannya, edukasi mobilisasi dini efektif meningkatkan mobilitas fisik dan pengetahuan pasien post operasi hernioraphy. Diharapkan program ini diadopsi secara rutin dan terstruktur di RS Bhayangkara Ruwa Jurai Lampung serta diperluas cakupannya untuk pasien operasi lainnya yang memerlukan mobilisasi dini.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RD Surgery
Divisions: Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Keperawatan > Poltekkes Tanjungkarang Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Pendidikan Profesi Ners
Depositing User: Unnamed user with email repository@poltekkes-tjk.ac.id
Date Deposited: 02 Dec 2025 04:35
Last Modified: 02 Dec 2025 04:35
URI: http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/7924

Actions (login required)

View Item
View Item