OKTARIA, WAHYU ADE (2025) ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA DENGAN PERKEMBANGAN MERAGUKAN PADA ASPEK MOTORIK HALUS DI TPMB NURHAMIDAH LABUHAN MARINGGAI LAMPUNG TIMUR. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanungkarang.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (101kB)
2. RINGKASAN.pdf
Download (173kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (836kB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (248kB)
5. BAB I.pdf
Download (159kB)
6. BAB II.pdf
Download (416kB)
7. BAB III.pdf
Download (280kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (206kB)
9. BAB V.pdf
Download (107kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (204kB)
11. LAMPIRAN (6).pdf
Download (917kB)
Abstract
RINGKASAN
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, hasil stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) anak balita pada tahun 2016 didapat gangguan perkembangan motorik halus sebesar 14,7 %. Hasil pemeriksaan yang dilakukan di TPMB Nurhamidah, S.Tr.,Keb dari 30 yang melakukan skrining deteksi dini tumbuh kembang ditemukan 9 balita (30%) mengalami perkembangan meragukan pada aspek motorik halus. Ditemukan anak An. A usia 4 tahun 5 bulan 3 hari berrdasarkan pengkajian menggunakan KPSP 48 bulan dengan hasil jawaban “YA”=8 dari 10 pertanyaan. An A belum bisa menyusun 3 buah balok menjadi sebuah jembatan serta belum bisa menggambar lingkaran, diagnose anak mengalami perkembangan meragukan pada aspek motorik halus.
Pelaksanaan asuhan dilakukan sebanyak 5 kali, kunjungan pertama 09 Maret 2025 melakukan pengukuran antropometri, Kunjungan kedua 12 Maret 2025 melakukan pemeriksaan KPSP dan ajarkan ibu cara stimulasi anaknya dengan mengajak anak Menyusun kubus membuat jembatan, dan menggambar lingkaran, Kunjungan ketiga 15 Maret 2025 anak sudah dapat menyusun 3 kubus tanpa bejatuhan, Kunjungan keempat 17 Maret 2025 anak sudah mampu menggambar lingkaran dengan rapih, Kunjungan kelima 23 Maret 2025 dilakukan pemeriksaan perkembangan ulang dengan menggunakan KPSP 48 bulan didapatkan skor YA 10 yang berarti perkembangan anak sesuai usianya. Balita A sudah bisa Menyusun 3 buah kubus membentuk jembatan tanpa bantuan, dan anak sudah dapat menggambar lingkaran dengan rapih tanpa dibantu serta tanpa menyebutkan lingkaran.
Evaluasi setelah dilakukan stimulasi selama 2 minggu dari tanggal 09 Maret 2025-23 Maret 2025 terjadi peningkatan skor pada KPSP. Pada kunjungan pertama didapatkan skor YA 8 kunjungan ketiga terjadi peningkatan skor YA 9 lalu pada kunjungana kelima dilakukan pemeriksaan ulang menggunakan KPSP usia 48 bulan didapatkan skor YA 10.
Kesimpulan yang diperoleh dari asuhan kebidanan yang dilakukan terhadap An A dengan kasus perkembangan motorik halus meragukan terjadi peningkatam skor pada pemeriksaan KPSP yaitu dari skor YA 8 menjadi skor YA 10. Saran. Yang diberikan penulis pada ibu dan lahan praktik agar dapat melaksanakan dan meningkatkan kualitas tumbuh kembang yang baik dengan cara memberikan stimulasi dan pemantauan perkembangan anak sesuai dengan perkembangan usia anak.
Kata Kunci : Perkembangan, Motorik Halus
Daftar Bacaan : 22 (2016-2023)
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
| Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan Program Studi DIII Kebidanan Metro |
| Depositing User: | ruang baca Bidan metro |
| Date Deposited: | 26 Nov 2025 04:10 |
| Last Modified: | 26 Nov 2025 04:10 |
| URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/7768 |
