ZAHWA, SABITA AURELLIA (2025) ASUHAN KEBIDANAN PADA BATITA DENGAN PERKEMBANGAN MERAGUKAN DI POSYANDU CAHYOU RANDU KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (46kB)
2. RINGKASAN.pdf
Download (8kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (699kB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (97kB)
5. BAB I.pdf
Download (78kB)
6. BAB II.pdf
Download (339kB)
7. BAB III.pdf
Download (223kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (69kB)
9. BAB V.pdf
Download (67kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (68kB)
11. LAMPIRAN (22).pdf
Download (917kB)
Abstract
RINGKASAN
Perkembangan adalah proses perubahan yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif dalam kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang terjadi secara bertahap dan bisa diprediksi sebagai bagaian dari proses pematangan. Berdasrkan data dari hasil pemeriksaan di posyandu cahyou randu pada tanggal 20 maret 2025 dari 10 anak yang diperiksa didapatkan 5 anak belum dapat mencoret diatas kertas dan menyusun 4 buah kubus yang dinamakan gangguan perkembangan meragukan. Salah satu nya yaitu an.G usia 24 bulan 15 hari, di dapatkan hasil pengkajian data subjektif ibu mengeluh anak belum bisa mencoret di atas kertas dan belum bisa menyusun 4 buah kubus balok dengan benar. Data objektif: BB 12,2 Kg PB 94 Cm LK 46 Cm, dan nilai Kpsp menunjukan skor 8. Berdasarkan hasil pengkajian di tetapkan diagnosa an.G usia 24 bulan 15 hari dengan perkembangan meragukan. Rencana asuhan dengan menstimulasi anak untuk bisa menggunting dan menempel kertas yang sudah di gambarkan.
Pelaksanaan asuhan kebidanan an.G dilakukan sebanyak 5 kali kunjungan. Kunjungan pertama 20 maret 2025 berfokus pada edukasi kepada ibu tentang penting nya stimulasi perkembangan motorik halus dengan membaca buku KIA halaman 47 serta penting nya anak di pantau tumbuh kembangnya. Kunjungan ke dua dilakukan dengan mempraktikan stimulasi bersama anak serta motivasi kepada ibu untuk terus melanjutkannya. Kunjungan ke tiga dilakukan untuk menilai kemajuan serta melatih ibu agar mengajarkan anaknya dengan mainannya sendiri agar bisa di letakan pada tempatnya. kunjungan ke empat bertujuan untuk mengamati stimulasi langsung yang dilakukan oleh ibunya. Kunjungan kelima dilakukan evaluasi dari hasil stimulasi serta perkembangan anak dan memotivasi ibu untuk melanjutkan stimulasinya.
Hasil evaluasi menunjukan bahwa pada kunjungan awal nilai kpsp anak adalah 8 yang berarti anak belum bisa membuat garis lurus dengan benar dan menyusun 4 buat balok dengan benar namun setelah 5 kali kunjungan nilai kpsp anak menjadi 10 yang menunjukan bahwa anak sudah bisa membuat garis lurus dan menyusun 4 buah balok kubus dengan benar.
Simpulan berdasarkan asuhan kebidanan yang telah diberikan tentang perkembangan dengan stimulasi menunjukan perkembangan motoric halus anak dapat teratasi. Diharapkan bagi bidan atau kader kesehatan perlu memberi edukasi terhadap masyarakat tentang penting nya pemeriksaan tumbuh kembang anak serta stimulasi anak dari sedini mungkin agar orang tua yang memiliki anak dengan keterlambatan perkembangan dapat mengoptimalkan stimulasi tumbuh kembang anak sesuai tahapan nya dirumah.
Kata kunci :Motorik halus meragukan,asuhan kebidanan perkembangan
Daftar bacaan :22 (2016-2024)
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
| Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan Program Studi DIII Kebidanan Metro |
| Depositing User: | ruang baca Bidan metro |
| Date Deposited: | 26 Nov 2025 04:00 |
| Last Modified: | 26 Nov 2025 04:00 |
| URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/7743 |
