ZAHRINA, ALYA DWI (2025) GAMBARAN KEBIASAAN KONSUMSI PROTEIN HEWANI DAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK UMUR 6 – 23 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKADAMAI. Diploma thesis, POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG.
Lembar Sampul.pdf
Download (292kB)
ABSTRAK.pdf
Download (393kB)
KATA PENGANTAR.pdf
Download (799kB)
DAFTAR ISI.pdf
Download (202kB)
5. BAB I.pdf
Download (497kB)
5. BAB II.pdf
Download (504kB)
5.. BAB III.pdf
Download (471kB)
5. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (391kB)
5. BAB V.pdf
Download (295kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (232kB)
LAMPIRAN_compressed (11).pdf
Download (617kB)
Abstract
ABSTRAK
Berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023 Provinsi Lampung mencatatkan prevalensi gizi buruk atau stunting pada balita sebesar 14,9%, Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya stunting adalah kurangnya asupan nutrisi; penelitian menunjukkan bahwa kekurangan zat gizi makro, yang terdiri dari protein, karbohidrat, energi, dan lemak, serta zat gizi mikro seperti kalsium, yang terdiri dari vitamin A, vitamin C, dan zat besi, berkorelasi secara signifikan dengan kejadian stunting.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebiasaan konsumsi protein hewani dan kejadian stunting pada anak usia 6 – 23 bulan di wilayah kerja puskesmas sukadamai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2025, bertempat di Desa Sukadamai, Desa Bandar Rejo, dan Desa Pancasila kabupaten Lampung Selatan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional study dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah formulir FFQ Semi Kuantitatif, dan pengukuran antropometri menggunakan Infantometer untuk menentukan status gizi dengan menggunakan analisis data univariat untuk menjelaskan karakteristik masing- masing variabel yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data karakteristik baduta yaitu kelompok usia 12–24 bulan sebesar 71,7%, responden dalam penelitian ini didominasi oleh anak laki-laki sebesar 55,8%, jumlah konsumsi protein hewani dengan kategori kurang sebesar 70,0%, frekuensi konsumsi protein hewani diketahui sebesar 1,7% kategori sering, dan status gizi stunting sebesar 15%. Orang tua disarankan untuk memberikan MP-ASI lengkap dan bergizi dengan fokus pada konsumsi protein hewani setiap hari, demonstrasi penambahan pangan lokal sumber protein hewani dalam MP-ASI untuk mendukung pertumbuhan optimal dan mencegah stunting.
Kata kunci : konsumsi, protein hewani, stunting, baduta Daftar bacaan : 47 (2016-2024)
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
| Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Gizi > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Gizi Program Studi DIII Gizi |
| Depositing User: | ruang baca Bidan |
| Date Deposited: | 26 Nov 2025 03:59 |
| Last Modified: | 26 Nov 2025 03:59 |
| URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/7716 |
