FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN TEKANAN DARAH PADA WUS YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI PUSKESMAS MARGOREJO

RINGKASAN
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan (≥)140 mmHg dan/atau diastolik lebih dari sama dengan (≥)90 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia, apabila tidak dikendalikan, hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti stroke, gagal ginjal, dan penyakit jantung koroner. Berbagai faktor risiko yang dapat memengaruhi pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi. Di antaranya adalah kepatuhan minum obat, durasi atau lama menderita hipertensi, dan tingkat aktivitas fisik. Prevalensi penderita hipertensi di Kota Metro usia ≥ 15 tahun sebanyak 10,4%, pada tahun 2022 sebanyak 9,6% dan pada tahun 2023 sebanyak 10,4%. Dari 11 Puskesmas yang berada di Kota Metro, Puskesmas Margorejo termasuk kedalam 3 besar tertinggi dengan penyakit hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan minum obat, lama menderita hipertensi dan aktivitas fisik dengan pengendalian tekanan darah.
Jenis penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur yang menderita hipertensi di Puskesmas Margorejo. Sampel berjumlah 80 responden dengan 40 kelompok kasus : 40 kelompok kontrol dengan teknik pengambilan sampel consecutive. Pengambilan data menggunakan kuisioner dan wawancara. Analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square.
Hasil penelitian dari 80 wanita usia subur yang menderita hipertensi yang tidak patuh minum obat (67,5%), lama menderita ≥ 5 tahun (72,5%), dan aktivitas fisik kurang (75,0%). Hasil uji statistik diperoleh hasil adanya hubungan antara kepatuhan minum obat p-value = 0,028 ; OR = 3,857, lama menderita hipertensi p-value = 0,022 ; OR = 3,222 dan aktivitas fisik p-value = 0,003 ; OR = 4,500 dengan pengendalian tekanan darah. WUS yang patuh minum obat, lama menderita < 5 tahun dan aktivitas cukup cenderung memiliki tekanan darah yang lebih terkendali.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kepatuhan minum obat, lama menderita hipertensi dan aktivitas fisik berpengaruh terhadap pengendalian tekanan darah. Intervensi promotif dan preventif perlu difokuskan pada peningkatan kepatuhan minum obat, pemantauan rutin bagi penderita hipertensi jangka panjang,dan peningkatan aktivitas fisik pada wanita usia subur.

Kata kunci : Pengendalian tekanan darah, kepatuhan minum obat, lama menderita hipertensi, aktivitas fisik, wanita usia subur.