SADITA, NABILA RACHMA (2025) HUBUNGAN PROGRAM CALON PENGANTIN REMAJA PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN STUNTING PADA IBU BALITA DI PUSKESMAS YOSOMULYO. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (153kB)
2. RINGKASAN.pdf
Download (187kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (251kB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (205kB)
5. BAB I.pdf
Download (193kB)
6. BAB II.pdf
Download (531kB)
7. BAB III.pdf
Download (318kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (277kB)
9. BAB V.pdf
Download (179kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (198kB)
11. LAMPIRAN.pdf
Download (917kB)
Abstract
RINGKASAN
Stunting merupakan kondisi balita dengan masalah gizi sehingga pertumbuhannya terganggu. Menurut data WHO tahun 2024 menunjukkan prevalensi stunting di dunia: 23,2%, di Indonesia: 19,8%, di Lampung: 14,09%, di Kota Metro: 7,1%, sedangkan di Kota Metro kasus balita stunting terbanyak di tahun 2023 yaitu di Puskesmas Yosomulyo terdapat 72 balita. Balita stunting memiliki skor IQ rata-rata 36% lebih rendah sehingga pemerintah menciptakan program gizi sensitif, diantaranya intervensi calon pengantin remaja perempuan dan keluarga berencana. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan program calon pengantin remaja perempuan dan keluarga berencana dengan stunting pada ibu balita di Puskesmas Yosomulyo.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain case control. Populasi kasus dan kontrol balita di Puskesmas Yosomulyo tahun 2023 yaitu 1.509 balita. Sampel dihitung menggunakan rumus lameshow dengan asumsi Zα = 1,96 dan Zβ = 0,84, diperoleh 120 responden dengan rasio 1:2, yaitu 40 kasus dan 80 kontrol. Teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian populasi dibagi strata menggunakan stratified random sampling, diikuti dengan proses pengundian. Variabel dependen: stunting, variabel independen: program calon pengantin remaja perempuan dan keluarga berencana. Pengambilan data dengan observasi dan dokumentasi melalui checklist, stadiometer dan buku KIA, analisis data univariat dan bivariat dilakukan dengan uji chi square tingkat kemaknaan α=0,05.
Hasil penelitian pada ibu balita di dapat proporsi dari 120 responden ada 44,2% (53 responden) tidak mendapatkan program calon pengantin dan 52,5% (63 responden) tidak mendapatkan program keluarga berencana. Hasil uji statistik program calon pengantin remaja Perempuan (p-value 0,020 < 0,05, OR = 2,500, CI = 1,148-5,442) dan program keluarga berencana (p-value 0,028<0,05), OR=2,500, CI=1,148-5,442) menunjukkan terdapat hubungan dengan kejadian stunting.
Kesimpulan terdapat hubungan signifikan antara program calon pengantin remaja perempuan dan keluarga berencana pada ibu dengan kejadian stunting. Persiapan ibu balita melalui program calon pengantin dan keluarga berencana penting untuk mempersiapkan kelahiran agar anak lahir sehat dan terhindar dari stunting, karena keduanya dapat meningkatkan status gizi dan mengatur jarak kelahiran. Inovasi layanan kesehatan, seperti metode jemput bola yang melibatkan puskesmas dan KUA di daerah terpencil, diperlukan untuk mendata pasangan usia subur, memberikan edukasi kesehatan reproduksi, dan memastikan efektivitas layanan KB melalui pelatihan dan teknologi digital.
Kata Kunci : Stunting, program catin, program KB
Daftar Bacaan : 73 (2015-2025)
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
| Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Metro |
| Depositing User: | ruang baca Bidan metro |
| Date Deposited: | 22 Oct 2025 04:21 |
| Last Modified: | 22 Oct 2025 04:21 |
| URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/7544 |
