HUBUNGAN RIWAYAT KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KANKER PAYUDARA DI RSUD JENDERAL AHMAD YANI KOTA METRO

RINGKASAN

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum dialami wanita di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini terjadi akibat pembelahan sel yang tidak terkendali pada jaringan payudara yang dapat merusak jaringan sekitarnya dan menyebar ke organ lain. BerdasarkanWorld Health Organization (WHO) pada tahun 2022 terdapat 2,3 wanita yang terdiagnosis kanker payudara dan 670.000 kematian di seluruh dunia yang disebabkan oleh kanker payudara. Penyebab kanker payudara belum diketahui pasti, namun dengan faktor risiko kanker biasanya berkembang di saluran susu, sel atau sel lobular. Dampak kanker tidak berdampak pada kesehatan fisik, namun berdampak pada mental dan emosional. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan riwayat kontrasepsi hormonal dengan kanker payudara di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan design penelitian case control. Populasi kasus adalah semua ibu yang dirawat di Ruang Bedah Onkologi dengan jumlah 2.724 kasus kanker payudara, populasi kontrol semua ibu yang dirawat di Ruang Penyakit Dalam B dengan jumlah 1441. Sampel penelitian ini terdiri dari kelompok kasus dan kontrol 1:2, dengan sampel penelitian berjumlah 93 responden yang terdiri dari 31 sampel kasus dan 62 sampel kontrol, yang diambil berdasarkan teknik accidental sampling. Analisis menggunakan uji chi square dan perhitungan Odds Rasio (OR) sebagai ukuran risiko.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi frekuensi ibu dengan riwayat kontrasepsi hormonal di RSUD Jenderal Ahmad Yani Kota Metro diperoleh data dari total 93 responden terdapat 78 responden (83,9%) yang menggunakan kontrasepsi hormonal. Hasil uji statistik ada hubungan antara riwayat kontrasepsi hormonal dengan kanker payudara dengan p value = 0,036 dan OR = 8,750.
Simpulan penelitian ini bahwa ada hubungan antara riwayat kontrasepsi hormonal dengan kanker payudara. Peneliti berharap agar dapat meningkatkan pemahaman mengenai berbagai jenis kontrasepsi serta edukasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan dapat membantu perempuan membuat keputusan yang tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatannya. Informasi ini dapat disampaikan melalui berbagai media edukatif seperti brosur, poster, video edukatif dengan tema pentingnya SADARI dan SADANIS di ruang tunggu.Pemantauan berkala dan skrining dini terhadap risiko kanker payudara juga sangat penting dilakukan, terutama bagi pengguna kontrasepsi hormonal jangka panjang, yang dimana saat sudah > 5 tahun untuk bisa berhenti secara bertahap dan menggantinya dengan kontrasepsi jenis lainnya.

Kata Kunci : Kanker payudara, riwayat kontrasepsi hormonal