ANALISIS MOBILITAS FISIK PADA PASIEN POST ORIF FRAKTUR HUMERUS DENGAN INTERVENSI LATIHAN ROM PASIF DI RS URIP SUMOHARJO PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2025

ABSTRAK

Berdasarkan data Kemenkes tahun 2019, menunjukkan bahwa prevalensi kasus fraktur di Indonesia sebanyak 5,5%. kasus fraktur terbanyak di Provinsi Lampung berada di Lampung Tengah. Sedangkan Bandar Lampung menduduki urutan ke 3 dengan kasus cedera terbanyak yaitu 3.878 jiwa dengan prevelensi sebesar 4,5%. Salah satu masalah yang sering berhubungan dengan pasien pasca pembedahan adalah hambatan mobilitas Fisik, termasuk diantaranya adalah pasien post operasi fraktur dengan tindakan ORIF. Setiap manusia butuh bergerak, Mobilisasi diperlukan untuk meningkatkan kemandirian diri, meningkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit khususnya penyakit degeneratif. Tujuan karya ilmiah ini menganal intervensi ROM terhadap gangguan mobilitas fisik pada pasien post orif fraktur humerus di RS Urip Sumoharjo Provinsi Lampung Tahun 2025. Karya ilmiah ini menggunakan metode studi kasus dengan proses keperawatan dari tahapan pengkajian sampai dengan evaluasi keperawatan. Sampel karya ilmiah ini yaitu pasien post operasi fraktur humerus berjumlah 1 klien dengan masalah gangguan mobilitas fisik. Setelah dilakukan perawatan selama 5 hari dengan menerapkan latihan ROM dengan siklus pengulangan selama 2x/hari dengan hasil akhir kekuatan otot meningkat yaitu kekuatan otot awal tangan kiri 2 menjadi 4, gerakan terbatas menurun, dan rentang gerak cukup meningkat. Pasien mampu merubah posisi, peningkatan dalam adl, kekuatan tonus otot meningkat. Penerapan Range Of Motion (ROM) selama 5 hari dengan 1 hari evaluasi mengalami peningkatan dalam mobilitas fisik dan nilai kekuatan otot. Latihan ROM sangat dianjurkan bagi pasien post orif, sebagai salah satu intervensi mandiri keperawatan dalam upaya meningkatkan kekuatan otot pada pasien post op orif fraktur.

Kata Kunci : Mobilitas, Fraktur, ROM Daftar Pustaka: 40 (2019 – 2023)