ANALISIS TINGKAT NYERI PADA PASIENPOST OPERASI LAPARATOMI DENGAN INTERVENSI TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF DI RSUD JEND. AHMAD YANIKOTA METRO TAHUN 2024

ABSTRAK

Tindakan laparatomi di dunia meningkat setiap tahunnyasebesar 15%. Pada tahun 2021, tindakan operasi mencapai 1,7 juta jiwa dan 37%tindakan laparatomi.ProvinsiLampung Tahun2019, didapatkantotal 1.437.226pembedahan. Data RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro pada Januari- Maret 2024didapatkansebanyak260pasienmenjalanioperasilaparatomi.Nyeripadapostoperasilaparatomisering dirasakankarenaefekobatanestesimulaimenghilang.Metode penatalaksanaan nyeri dapat berupa farmakologis maupun nonfarmakologis.Relaksasi otot progresif merupakan salah satu teknik nonfarmakologi dengan gerakanmengencangkandanmelemaskanotot-ototpadasatuwaktuuntukmemberikanperasaan rileks. Tujuan asuhan keperawatan ini untuk menganalisis tingkat nyeri padapasienpostoperasilaparatomiyangdiberikanintervensiteknikrelaksasiototprogresif. Metode asuhan keperawatan menggunakan studi kasuspada satu pasien postoperasi laparatomi di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro pada 06-11 Mei 2024.Asuhan ini menggunakan lembar observasi Numeric Rating Scale (NRS) dan wawancara.Hasil asuhan keperawatan pada Tn. S didapatkan bahwa faktor usia, jenis kelamin,pendidikandanpengalamanmempengaruhitingkatnyeripasienpostoperasilaparatomi. Hasil pemberian intervensi teknik relaksasi otot progresif selama 4 harididapatkan skala nyeri sebelum intervensi yaitu skala 5 (nyeri sedang) tetap 5 padaharike-1danturunmenjadiskala2(nyeriringan)padaharike-4.Halinimenunjukkan bahwa teknik relaksasi otot progresif efektif dalam menurunkan tingkat nyeri pasien post operasi laparatomi dan diharapkanintervensiteknikrelaksasiototprogresifadabaiknyadapatditeruskanpada pasien post operasi laparatomi.

KataKunci : Laparatomi,relaksasiototprogresif,nyeri
Daftar Pustaka :50 (2000-2023)