HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KOTA AGUNG TIMUR TAHUN 2024

RINGKASAN

Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian stunting di wilayah Kota Agung Timur.
Penelitian ini adalah penelitian non-eskperimental dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita berusia 2-5 tahun di Desa Batu Keramat dan Tanjung Jati berjumlah 68 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 68 responden diperoleh 34 orang responden berpengetahuan cukup, 12 diantaranya memiliki anak stunting (41,2%). Responden yang berpengatahuan kurang berjumlah 18 orang, dan 10 diantaranya memiliki anak stunting (55,6%). Responden yang berpengetahuan baik berjumlah 16 orang dan tidak memiliki anak yang stunting. Hasil uji statistic menggunakan uji Chi square nenunjukkan perolehan nilai p value 0,002 yang berarti p 0,05. Sehingga secara statistic dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Pengetahuan Ibu dengan kejadian Stunting di wilayah Kota Agung Timur tahun 2024. Diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan kejadian stunting balita di wilayah Kota Agung Timur dengan nilai p value 0,002.
Hasil penelitiantersebut, menunjukkanbahwapengetahuanibumemilikipengaruhterhadap status gizianak. Pendidikan kesehatandibutuhkandalammeningkatkanpengetahuanibudalamupayamenurunukanangka stunting di wilayah Kota Agung Timur. Bagipenelitiselanjutnyadisarankanuntukmenggunakanlebihbanyaksampel dan variabel lain yang berhubungandengankejadian stunting.

Kata kunci : Pengetahuan, Stunting, Balita
Kepustakaan :20(2017-2023)