HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN SELF EFFICACY DENGAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOK LAMPUNG TAHUN 2024

ABSTRAK

Pasien laparatomi di dunia meningkat secara signifikan setiap tahunnya yaitu
mencapai 15%. Kasus laparatomi di Indonesia pada tahun 2021 meningkat dan
menempati urutan kasus pembedahan tertinggi yaitu mencapai 1,7 juta jiwa dan
37%. di Provinsi Lampung pada tahun 2017 yaitu (28,95%) dan pada Tahun 2018
meningkat menjadi (32,45%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan dukungan keluarga dan self efficacy dengan pelaksanaan mobilisasi
dini pasien post operasi laparatomi. Penelitian dilaksanakan bulan Maret - April
2024. Jenis penelitian ini mengggunakan jenis kuantitatif dengan desain penelitian
deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada
penelitian ini yaitu 46 responden. Untuk menguji hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen menggunakan uji Chi-square, dengan
analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan
dukungan keluarga (p value=0,039), dan self efficacy (p value= 0,031) dengan
pelaksanaan mobilisasi dini pasien post operasi laparatomi. Peneliti menyarankan
kepada pihak Rumah Sakit untuk mengembangkan program edukasi dan
konseling yang bertujuan untuk meningkatkan self efficacy pasien dalam
melakukan mobilisasi dini pasca operasi dan juga memberikan edukasi kepada
keluarga pasien mengenai pentingnya dukungan keluarga dan cara memberikan
dukungan yang efektif selama proses pemulihan. Tenaga kesehatan diharapkan
dapat memberikan motivasi dan dukungan secara intensif kepada pasien dan
keluarga dalam melakukan mobilisasi dini.
Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Self Efficacy, Mobilisasi Dini
Referensi : 44 (2013-2024)