HUBUNGAN USIA DAN FREKUENSI INDIKASI SC DENGAN LAMA RAWAT INAP PASIEN POST SECTIO CAESAREA DI RSIA RESTU BUNDA KOTA BANDAR LAMPUNG DAN RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2023

ABSTRAK
Data Word Health Organization (WHO) tahun 2019 ditemukan angka kejadian sectio caesarea pada tahun 2007-2017 mengalami peningkatan. Persalinan yang dilakukan dengan sectio caesarea membutuhkan waktu rawat lebih lama dibandingkan persalinan pervaginam. Lama hari rawat inap yang terlalu panjang akan menimbulkan kerugian baik bagi pasien dan keluarga maupun rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia dan frekuensi indikasi SC dengan lama rawat inap pasien post sectio caesarea di RSIA Restu Bunda Kota Bandar Lampung dan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan menggunakan teknik quota sampling. Populasi pasien post sectio caesarea di RSIA Restu Bunda Kota Bandar Lampung adalah 50 pasien/bulan dan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung 40 Pasien/bulan. Berdasarkan hasil perhitungan sampel yang digunakan yaitu quota sampling dengan 80 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara usia dengan lama rawat inap pasien post sectio caesarea dengan nilai p-value = 0,266 dan nilai OR = 0,328. Sedangkan terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi indikasi SC dengan lama rawat inap pasien post sectio caesarea dengan nilai p-value = 0,002 dan nilai OR = 14,294. Peneliti berharap agar faktor-faktor yang mempengaruhi lama rawat inap pasien post sectio caesarea dapat diperhatikan supaya tidak terjadi perawatan yang tidak sesuai dengan lama rawat pasien post sectio caesarea.

Kata kunci : Sectio Caesarea, Usia, Indikasi, Lama Rawat Inap
Pustaka : 40 (2007-2022)