PANGESTU, SYAHRIZAL DWI (2023) GAMBARAN TINGKAT KEBISINGAN DI LINGKUNGAN PEMUKIMAN SEKITAR REL KERETA API KELURAHAN LABUHAN RATU RAYA KECAMATAN LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 202. Diploma thesis, POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (150kB)
2. ABSTRAK.pdf
Download (134kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (1MB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (193kB)
5. BAB I.pdf
Download (153kB)
6. BAB II.pdf
Download (353kB)
7. BAB III.pdf
Download (179kB)
8. BAB IV.pdf
Download (724kB)
9. BAB V.pdf
Download (123kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (185kB)
11. LAMPIRAN.pdf
Download (2MB)
Abstract
ABSTRAK
Kereta api merupakan sarana transportasi umum yang diminati oleh masyarakat
karena harga tiket yang murah, waktu tempuh yang cepat karena kereta api memiliki
jalur sendiri dan diutamakan daripada transportasi darat lainnya. Masalah terbesar dari
kereta api adalah kebisingan yang ditimbulkannya terhadap lingkungan. Kebisingan
adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu
dan tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan
lingkungan. Untuk perumahan dan pemukiman standar kebisingannya ialah 55 dBA.
Kebisingan yang melebihi Baku Mutu Lingkungan dapat mengganggu kesehatan dan
kenyamanan. maka dimungkinkan terjadinya gangguan non auditori berupa gangguan
tidur, gangguan komunikasi, dan gangguan psikologis pada penduduk sepanjang rel
kereta api.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gangguan non auditori yang
dialami warga, mengukur jarak rumah ke rel kereta api dan, mengukur tingkat
kebisingan yang ditimbulkan oleh kereta api di wilayah sekitar pemukiman Labuhan
Ratu Raya.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional. Penelitian ini
dilakukan di lingkungan pemukiman sekitar rel kereta api di Kelurahan Labuhan Ratu
Raya, dengan besar sampel 35 responden ibu rumah tangga. Dilakukan pengukuran
jarak rumah ke rel kereta api, mengukur tingkat bising dan wawancara untuk
mengetahui gangguan non auditori pada ibu rumah tangga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak terdekat yaitu 5 meter, jarak sedang
40 meter dan, jarak terjauh yaitu 80 meter. Hasil pengukuran kebisingan siang malam
(Lsm) pada jarak terdekat di pemukiman sepanjang rel kereta api menunjukkan 97,21
dBA, pada jarak sedang yaitu 71,94 dBA, dan pada jarak terjauh yaitu 56,80 dBA yang
artinya pada jarak terdekat, sedang dan, terjauh melebihi baku mutu tingkat kebisingan
yang telah di tetapkan KepMenLH. No. 48 Tahun 1996 yaitu 55 dBA. Sebanyak 29%
responden mengalami gangguan tidur, 26% responden mengalami gangguan komunikasi
dan, 20% responden mengalami gangguan psikologis. Hasil menunjukkan bahwa ada
pengaruh antara jarak pemukiman terhadap tingkat kebisingan pada jalur kereta api di
wilayah Kelurahan Labuhan Ratu Raya. Upaya pengendalian kebisingan dapat dilakukan
dengan penanaman pohon dan membuat barrier / penghalang yang bersifat permanen,
bisa juga dengan memasang karet peredam pada pintu dan jendela agar suara yang
masuk dalam rumah lebih berkurang.
Kata kunci : kebisingan, gangguan non auditori, kereta api, pemukiman
Daftar bacaan : 23 (1987 – 2022)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Sanitasi Lingkungan |
Depositing User: | ruang baca sanitasi |
Date Deposited: | 07 Feb 2024 07:24 |
Last Modified: | 07 Feb 2024 07:24 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/5232 |