GAMBARAN HASIL UJI CROSSMATCH PADA THALASEMIA MAYOR BERDASARKAN INTENSITAS TRANSFUSI DI UTD RUMAH SAKIT Dr. H. ABDUL MOELOEK

ABSTRAK
Thalasemia dengan klinis paling berat adalah thalasemia mayor yang dikarenakan adanya kelainan gen penyandi hemoglobin pada 2 alel kromosom penderita. Penyakit dengan transfusi darah sebagai pengobatan utama seperti thalasemia yang dilakukan secara terus-menerus/berulang akan memicu munculnya alloantibodi pada resipien yang mengakibatkan sulitnya resipien mendapatkan darah yang cocok/kompatibel dengan darah donor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil uji crossmatch pada thalasemia mayor berdasarkan intensitas transfusi di UTDRS Dr.H.Abdul Moeloek. Penelitian ini mencakup bidang imunohematologi yang bersifat deskriptif dengan jenis penelitian kuantitatif dan menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah 918 hasil uji crossmmatch pada thalasemia mayor. Sampel diolah dengan teknik total sampling. Hasil penelitian uji crossmatch pada thalasemia mayor menunjukkan bahwa hasil incompatible sebanyak 690 pemeriksaan (75%) dan compatible sebanyak 228 pemeriksaan (25%). Persentase hasil uji crossmatch pada thalasemia mayor berdasarkan intensitas transfusi <10 kali dalam waktu tiga bulan sebanyak 330 hasil crossmatch incompatible (74%) dan 117 hasil crossmatch compatible (26%), sedangkan pada intensitas transfusi ≥10 kali dalam waktu tiga bulan sebanyak 360 hasil incompatible (76%) dan 111 hasil compatible (24%). Dapat disimpulkan bahwa pada thalasemia mayor hasil incompatible lebih tinggi dari pada hasil compatible. Kemudian pada intensitas transfusi <10 kali dan ≥10 kali, tingginya angka incompatible tidak jauh berbeda.
Kata Kunci : Transfusi Darah, Crossmatch, Incompatible, Thalasemia Mayor, Alloantibodi, Autoantibodi.
Daftar Bacaan : 25 (2014-2023)