UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KATUK (SauropusandrogynusL. Merr) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Aspergillus flavus

Aspergillus flavus menghasilkan aflatoksin yang menimbulkan bahaya kesehatan yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia, penyakit yang timbul bersifat hingga kronik
dan akut. Berbagai jenis obat antijamur yang telah ditemukan untuk pengobatan infeksi
Aspergillus flavus salah satunya obat golongan azole. Bahan alam dapat digunakan sebagai
pengendalian alternatif yaitu Daun Katuk (Sauropus androgynus L. Merr). Uji fitokimia bahan
aktif Daun Katuk (Sauropus androgynus L. Merr) terdapat senyawa antimikroba seperti
saponin, tannin, flavonoid, dan alkaloid. Tujuan khusus penelitian ini mengetahui diameter
zona hambat ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) konsentrasi 15%, 30%,
45%, 60%, 75% menghambat pertumbuhan jamur Aspergillus flavus dan mengetahui
konsentrasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) yang efektif dalam
menghambat pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Subjek penelitian yaitu daun katuk
(Sauropus androgynus (L.) Merr). Metode penelitian menggunakan difusi cakram Kibry Bauer
dengan 5 kali pengulangan. Analisa data dihasilkan tidak terdistribusi normal pada uji
normalitas dan homogenitas, sehingga melakukan uji Non parametrik menggunakan uji
Kruskal wallis dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan pada ekstrak Daun Katuk
(Sauropus Androgynus L. Merr) dapat menghambat pertumbuhan jamur Aspergillus flavus
pada konsentrasi 75% dengan rata-rata zona hambat yaitu 7,78 mm dan kontrol positif
ketokonazol menghasilkan zona hambat sebesar 32,0 mm.

Kata kunci
: Aspergillus flavus, Uji daya hambat, Daun Katuk (Sauropus androgynus L.
Merr)
Daftar bacaan : 95 (1981-2022)