IMPLEMENTASI AROMATERAPI LAVENDER PADA PASIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT POST OPERASI APENDIKTOMIDI RUMAH SAKIT MARDI WALUYO METROTAHUN 2023

Menurut World Health Organization (WHO) 2020 menunjukkan 7% penduduk di Negara Barat menderita apendisitis dan terdapat lebih dari 200.000 apendiktomi dilakukan di Amerika Serikat setiap tahunnya. Jumlah penderita apendisitis di Indonesia sekitar 7% dari jumlah penduduk atau sekitar 179.000. Pada tahun 2018, Provinsi Lampung juga mengalami peningkatan penderita apendisitis sebanyak 1.292 pasien. Penatalaksanaan apendisitis meliputi terapi farmakologi dan terapi bedah (apendiktomi). Tindakan apendiktomi yang dilakukan akan mengakibatkan nyeri. Salah satu teknik menurunkan nyeri yaitu menggunakan teknik non farmakologi dengan aromaterapi lavender. Tujuan penelitian ini menggambarkan asuhan keperawatan dengan pemberian implementasi aromaterapi lavender pada pasien post apendiktomi dengan masalah keperawatan nyeri akut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro. Hasil penelitian setelah 3 hari didapatkan kedua pasienmengalami penurunan skala nyeri dari skala nyeri 4 menjadi skala nyeri 2 dan skala nyeri 5 menjadi skala nyeri 3 diukur menggunakan numeric rating scale.Disimpulkan implementasi aromaterapi lavender pada pasien post operasi apendiktomi dapat menurunkan nyeri. Diharapkanaromaterapi lavenderdapatdigunakansebagai salah satuintervensimandiridalampemberianasuhankeperawatankhususnya pada pasien yangmengalaminyeripost operasi apendiktomi.

Kata Kunci :Apendiktomi, Nyeri Akut, Aromaterapi Lavender
Daftar Referensi : 30 (2010-2023)