INTERVENSI KEPERAWATAN DALAM MEMBANTU PEMULIHAN PERISTALTIK USUS PADA PASIEN POST OPERASI DI RUANG RAWAT INAP BEDAH

Angka kejadian pembedahan di dunia sekitar 187-281 juta tindakan bedah dari 56 negara disetiap tahunnya. Di Indonesia pembedahan mencapai 1,2 juta dan ditemukan 2,5% pasien mengalami komplikasi setelah menjalani anestesi. Agens anestesi yang digunakan selama proses pembedahan membuat gerakan peristaltik usus berhenti untuk sementara waktu. Angka mortalitas ileus paralitik dan obstruksi gastrointestinal bervariasi tergantung etiologinya yaitu berkisar 2-20% bahkan mencapai 50% pada pasien dengan sakit berat dengan penyakit sistemik dan disfungsi organ multipel. Metode non farmakologi yang dapat diberikan sebagai terapi pada pasien post operasi untuk pemulihan peristaltik usus ada berbagaimacam seperti mobilisasi dini, kompres hangat, ROM pasif. Review ini dilakukan pada tanggal 15 April – 30 April 2020 dan penulisan literatur review ini bertujuan untuk mendeskripsikan sebuah intervensi yang diberikan dalam pemulihan peristaltik usus pasien postoperasi. Pencarian database yang digunakan melalui database jurnal online seperti Google Scholar, PubMed, Science Direct dan kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah pemulihan peristaltik usus, motilitas usus, peristaltik usus post operasi. Review dilakukan terhadap sepuluh jurnal penelitian yang dipublikasikan mulai tahun 2015 sampai dengan 2019.
Hasil penelitian dari beberapa jurnal yang telah di telaah mennjukkan bahwa intervensi keperawatan terkini dalam pemulihan peristaltik usus ada beragam seperti mobilisasi dini, ROM pasif, kompres hangat, mengunyah permen karet, dan menghisap lolipop. Berdasarkan analisa menunjukkan semua metode ini dapat meningkatkan pemulihan peristaltik usus pasien post operasi secara signifikan. Namun, waktu pulihnya peristaltik usus ini bisa berbeda-beda karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia, jenis operasi, dan lama operasi.

Kata Kunci: pemulihan peristaltik usus, post operasi, motilitas usus