ASUHAN KEBIDANAN BALITA DENGAN PERKEMBANGAN MERAGUKAN PADA ASPEK BICARA DAN BAHASA DI TPMB OPSI OKTA HANDAYANI TRIMURJO LAMPUNG TENGAH

Keterlambatan bicara dan bahasa adalah terjadinya gangguan atau keterlambatan pada anak dalam berbicara atau menggunakan bahasa di dalam kehidupan sehari-harinya. Prevalensi anak yang mengalami keterlambatan bicara dan bahasa di unit Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) posyandu daerah Purwodadi, Kabupaten Lampung Tengah terdapat 73 balita, jumlah yang sudah dideteksi dini tumbuh kembang 60 anak (82%), anak yang mengalami keterlambatan bicara sebanyak 2 dari 73 anak (1,6%). Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data subyektif dan obyektif dengan hasil KPSP meragukan, An.F usia 14 bulan 6 hari tidak bisa menjawab 2 pertanyaan dalam KPSP form 12 bulan yaitu tidak bisa menyebutkan 2-3 suku kata yaitu ma-ma, pa-pa, da-da dan belum bisa menirukan kata-kata tersebut. Sehingga didapatkan diagnosa An.F usia 14 bulan 6 hari dengan keterlambatan bicara dan bahasa. Berdasarkan data yang di dapat maka perencanaan yang akan dilakukan mulai tanggal 26 Januari-13 Maret 2022 asuhan kebidanan yang bertujuan untuk menstimulasi anak agar dapat berbicara dengan baik sesuai usianya dan memberitahu orang tua cara menstimulasi anaknya yaitu mengajarkan orang tua pijat oromotor, mengajarkan ibu cara berkomunikasi pada anak yaitu dengan menggunakan satu bahasa secara jelas dan tidak menggunakan bahasa yang berbeda-beda, mengajarkan anak 2-3 suku kata yaitu ma-ma, pa-pa, da-da dan mengajarkan menyebutkan nama hewan dibuku cerita dengan ejaan yang benar.
Pelaksanaan asuhan kebidanan dilakukan mulai pada tanggal 26 Januari – 13 Maret 2022 asuhan yang diberikan yaitu dengan melakukan pemeriksaan KPSP form 12 bulan dengan skor “YA”=8 yaitu anak belum bisa menjawab 2 pertanyaan yaitu anak belum bisa mengucapkan 2-3 suku kata yaitu ma-ma, pa-pa, da-da dan menirukan kata-kata. Mengajarkan anak menyebutkan kata ma-ma, pa-pa, mengajarkan anak berkomunikasi menggunakan satu bahasa secara jelas dan tidak menggunakan bahasa yang berbeda-beda, melakukan pijat wajah untuk merangsang otot-otot wajah, mengajarkan anak menyebutkan nama hewan dibuku cerita atau majalah dengan ejaan yang benar. Kemudian melakukan pemeriksaan ulang dengan menggunakan KPSP form 12 bulan dengan skor “YA”=10, maka perkembangan anak sesuai dengan usianya. Kemudian melakukan pemeriksaan ulang setelah 2 minggu pertemuan menggunakan KPSP form 15 bulan dengan skor “YA”= 10, maka perkembangan anak sesuai dengan usianya.
Evaluasi asuhan kebidanan setelah dilakukan 5 kali pertemuan dari tanggal 26 januari - 13 Maret 2022 ibu sudah menstimulasi anaknya dengan rutin dan pada saat pertemuan pertama anak masih mengucapkan ma-ma, pa-pa dengan terbata-bata, pada kunjungan kedua anak sudah bisa mengucapkan kata ma-ma, pa-pa dengan ejaan, pada kunjungan ketiga anak sudah bisa menyebutkan kata “eeoong”, “yam”, pada kunjungan keempat anak sudah bisa menyebutkan kata ma-ma, pa-pa, pada kunjungan kelima anak bisa menyebutkan kata ma-ma, pa-pa dan anak mampu menyebutkan nama hewan “ucing”, dan “yam”.
Simpulan yang didapatkan berdasarkan pengkajian dan penatalaksanaan yang sudah diberikan menunjukan bahwa masalah keterlambatan bicara dan bahasa bisa teratasi dengan cara melakukan stimulasi rutin kepada anak. Saran yang diberikan penulis bagi lahan agar dapat melaksanakan dan meningkatkan kualitas tumbuh kembang yang baik dengan cara memberikan stimulasi dan pemantauan perkembangan anak sesuai dengan perkembangan usia anak, bagi institusi agar dapat menambah bahan bacaan dan sumber referensi.

Kata Kunci : Perkembangan, keterlambatan, bicara, bahasa
Daftar Bacaan : 15 (2013-2021)