KONSUMSI MAKANAN TINGGI PURIN TERHADAP PENDERITA GOUT (Study Literature) TAHUN 2022

Asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih. Prevalensi asam urat di dunia sangat bervariasi dan penelitian epidemiologi menunjukkan peningkatan kejadian asam urat, terutama di negara-negara maju yang mengkonsumsi makanan berlemak dan mengandung kadar purin yang tinggi. Peningkatan juga terjadi di negara berkembang, salah satunya di negara Indonesia. Prevalensi gout berdasarkan diagnosa tenaga kesehatan di Indonesia 11,9% dan berdasarkan diagnosis atau gejala 24,7%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsumsi makanan tinggi purin terhadap penderita asam urat.
Jenis Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kepustakaan (Library Research). Subjek penelitian yaitu responden penderita asam urat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian berupa metode analisis isi (Content Analysis). Analisis ini digunakan untuk mendapatkan inferensi yang valid dan dapat diteliti ulang berdasarkan konteksnya. Sumber data yang menjadi bahan penelitian diambil dari buku, jurnal, thesis, dan artikel ilmiah yang terkait topik berjumlah enam sumber.
Hasil penelitian pada variabel asupan tinggi purin dari keenam sumber data menunjukkan nilai p-value antara lain: p = 0,000, p = 0,008, p = 0,001, p = 0,004, p = 0,001 dan p = 0,018 yang berarti nilai p < α = 0,05 yang menunjukkan ada hubungan antara konsumsi tinggi purin dengan kadar asam urat terhadap penderita gout.
Dapat disimpulkan bahwa dari enam sumber jurnal yang diteliti ada hubungan antara konsumsi makanan tinggi purin dengan kadar asam urat pada penderita gout. Disarankan pada penderita gout dapat menghindari bahan makanan yang mengandung tinggi purin dan membatasi bahan makanan yang mempunyai kandungan purin sedang.

Kata Kunci : Konsumsi tinggi purin, kadar asam urat, penderita gout
Daftar Bacaan : 51 (2008 – 2021)