ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DENGAN METODE PIJAT OKSITOSIN TERHADAP NY.R

Ketidaklancaran produksi ASI merupakan salah satu masalah yang sering muncul pada masa nifas akibat dari stres, kesehatan ibu yang kurang baik dan kelelahan yang mengakibatkan ibu tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Menurut WHO cakupan ASI ekslusif sebesar 61,33%. Menurut Dinkes Provinsi Lampung cakupan ASI ekslusif di Lampung sebesar 64,98%, dan Lampung Selatan sebesar 76,01%. Berdasarkan data Puskesmas Way Muli cakupan ASI ekslusif sebesar 59,13%.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pengaplikasian metode 7 langkah Varney dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP untuk kasus ketidaklancaran produksi ASI. Teknik wawancara adalah teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk hasil anamnesa, serta pemeriksaan head to toe yang merupakan teknik dalam memeriksa kondisi fisik pasien.
Dilakukan kunjungan nifas sebanyak 4 kali mulai 6-8 jam post partum hingga 6 minggu post partum. Setelah dilakukan pengkajian data subyektif dan objektif terdapat masalah ketidaklancaran produksi ASI pada hari ke enam post partum. Kemudian dilakukan metode pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI terhadap Ny.R P2A0 usia 28 tahun yang mulai dilakukan pada hari ke enam hingga satu minggu ke depan. Metode pijat oksitosin dilakukan minimal satu kali sehari selama satu minggu secara rutin sampai produksi ASI pada Ny.R lancar.
Setelah dilakukan pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, tindakan segera, perencanaan, penatalaksanaan, dan evaluasi pada Ny.R dengan ketidaklancaran produksi ASI, penerapan metode pijat oksitosin dapat membantu meningkatkan produksi ASI pada ibu nifas. Selain itu ibu nifas juga harus dalam keadaan baik dan tidak stres karena dapat mempengaruhi kuantitas produksi ASI.

Kata kunci : Ketidaklancaran Produksi ASI, Pijat Oksitosin
Daftar bacaan : 13 (2009-2019)