GAMBARAN PROSES EVALUASI DISTRIBUSI MAKANAN DI RSUD MENGGALA TAHUN 2021

Evaluasi adalah membandingkan antara hasil yang telah dicapai oleh suatu program dengan tujuan yang direncanakan (Notoatmodjo, 2011). Evaluasi ini bertujuan untuk menilai pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana untuk mencapai sasaran yang dikehendaki. Sedangkan Distribusi makanan adalah serangkaian proses kegiatan penyampaian makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi konsumen/ pasien yang dilayani.
Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana gambaran proses evaluasi distribusi makanan di RSUD Menggala tahun 2021. Pengambilan data ini dengan menggunakan lembar checklist, lembar kuisioner, dan wawancara. Sampel pada penelitian ini yaitu kepala instalasi gizi dan tenaga distribusi makanan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara distribusi makanan di RSUD Menggala menggunakan system sentralisasi, tenaga distribusi makanan terdapat 2 tenaga yang memiliki pendidikan SMA, Kelengkapan alat distribusi makanan dikatakan lengkap, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di RSUD Menggala, ketepatan waktu pada pendistribusian makanan masih tidak tepat karena hasil penelitian menunjukkan bahwa makan pagi 28,57%, makan siang 100%, dan makan sore 71,43%. Dan standar porsi makanan pasien yang diberikan juga masih tidak sesuai dengan standar porsi yang telah ditetapkan pada makan pagi, makan siang, dan makan sore baik besar porsi dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah-buahan. ketidaktepatan porsi yang masih kurang tepat ini dikarenakan perencanaan yang kurang baik, tenaga yang kurang profesional, dan pengawasan yang lemah. Sehingga mengakibatkan berat porsi tidak sesuai dengan ketentuan ketepatan porsi yang telah dibuat oleh Rumah Sakit. Evaluasi Pendistribusian Makanan di instalasi gizi dilakukan setiap 1 tahun sekali bersama kabid pelayanan.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan pada pihak instalasi gizi untuk lebih memperhatikan waktu distribusi makanan, standar porsi makanan, dan melakukan evaluasi setiap bulan. Sehingga dengan adanya evaluasi setiap bulan waktu distribusi makanan dan standar porsi dapat tepat dan tidak mengalami kekurangan untuk standar porsi di bulan-bulan selanjutnya.