PRISCHA, MILANDA (2021) UJI EKSTRAK DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM)DALAM MEMBUNUH LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI TAHUN 2021. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (450kB)
ABSTRAK.pdf
Download (456kB)
KATA PENGANTAR.pdf
Download (463kB)
DAFTAR ISI.pdf
Download (455kB)
BAB I .pdf
Download (471kB)
BAB II.pdf
Download (495kB)
BAB III.pdf
Download (467kB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (532kB)
BAB V.pdf
Download (451kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (456kB)
LAMPIRAN.pdf
Download (452kB)
Abstract
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne,genus Flavivirus, dan famili Flaviviridae. DBD ditularkan dari gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus. Penularannya dapat dicegah melalui pemutusan rantai penularan pada vase larva, yaitu menggunakan bahan alami sebagai larvasida yang aman dan ramah lingkungan.Salah satu solusi sederhana yang dapat dilakukan untuk pengendalian vektor adalah dengan menggunakan insektisida alami seperti daun salam. Daun salam dipilih sebagai alternatif larvasida, karena tanaman ini telah dikenal luas dikalangan masyarakat disamping itu daun salam mengandung senyawa yang dapat membunuh serangga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dalam membunuh jentik nyamuk Aedes aegypti. Daun salam (Syzygium polyanthum Wight) atau nama ilmiah lainnya Eugenia polyantha Wight; Eugenia Lucidula Miq, merupakan tumbuhan tropis yang tumbuh setinggi 30 meter dan tinggi 60 sentimeter. Daun tunggal berseberangan dengan bentuk daun oval berwarna hijau, sering digunakan sebagai bumbu atau bahan tambahan makanan. Bunga kecil dengan banyak kuncup bunga, memiliki buah berwarna ungu kehitaman saat masak.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dalam membunuh jentik nyamuk Aedes aegypti. Penelitian dilakukan di Laboratorium Jurusan Kesehatan Lingkungan. Penelitian terhadap kematian larva Aedes aegypti dilakukan selama 12 jam. Pada dosis 0%/100 mL yaitu sebagai kontrol tidak ada larva Aedes aegypti yang mati. Untuk dosis 10%/100 mL, 15%/100 mL, 20%/100 mL, dan 25%/100mL terdapat larva Aedes Aegypti karena penambahan ekstrak daun salam.
Kata Kunci : Daun Salam, Larva Aedes Aegypti, Dosis
Daftar Bacaan : 2007-2020
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Sanitasi Lingkungan |
Depositing User: | agus abang setiawan |
Date Deposited: | 30 Nov 2022 01:36 |
Last Modified: | 30 Nov 2022 01:36 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/936 |