HUBUNGAN PARITAS PREEKLAMPSIA DAN USIA GESTASI TERHADAP KEJADIAN BBLR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS YOSOMULYO

BeratBayi Lahir Rendah masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia terutama di Negara – negara berkembang.Kejadian BBLR di Indonesia sangat beragam antara satu daerah dengan daerah lain, berkisarantara 0,2% - 7,1%.Prevalensi BBLR di Provinsi Lampungtahun 2019 dengan jumlah 2,6 % dengan 3.861 kasus.Prevalensi BBLR pada tahun 2019 terbanyak berada di Puskesmas Yosomulyo 21 kasus.Berdasarkan pengambilan data awal pada tanggal 6 Oktober 2020 didapatkan kasus BBLR yang lahir dari bulan Januari – Desember sebanyak 20 kasus BBLR. Tujuan penelitian untuk mengetahuiHubungan Paritas Preeklampsia dan Usia Gestasi terhadap kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Yosomulyo Kota Metro Tahun 2021.
Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, metode penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancangan case control dengan menggunakan pendekatan retrospectivedan pengambilan data dengan data – data sekunder. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan besar populasi sebanyak 250 dan sampel sebanyak 39 kelompok kasus dan 39 kelompok kontrol. Analisis data penelitian ini menggunakan uji chi square dengan nilai α=0,05.
Hasil penelitian analisis bivariat dengan uji chi squarepada paritasdiperoleh p-value = 0,496 (>α 0,05), nilai preeklampsia diperoleh p-value = (0,003 <0,05), dan nilai usia gestasi diperoleh p-value = (0,001 <0,05). Simpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan paritas terhadap kejadian BBLR dan terdapat hubungan preeklampsia dan usia gestasi terhadap kejadian BBLR. Saran untuk penelitian ini menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan antenatal care rutin pada kehamilannya, dengan mengontrol tekanan darah, melakukan cek protein urin, edema, dan kondisi janin, sehingga dapat mecegah terjadinya BBLR.

Kata Kunci : Paritas, Preeklampsia, Usia gestasi, BBLR
Daftar Bacaan : 35 (2005-2020)