ANALISIS PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN LAPARATOMI DENGAN INTERVENSI KOMBINASI PEMBERIAN MADU DAN JAHE DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA RUWA JURAI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2025

ABSTRAK
Angka kejadian adhesi intestinal tidak secara spesifik disebutkan oleh WHO, maupun Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, di Rumah sakit Bhayangkara pun kasus ini termasuk kasus yang jarang ditemui. Penyembuhan luka post operasi merupakan salah satu aspek penting dalam proses pemulihan pasien, termasuk pada pasien post operasi laparatomi. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis penyembuhan luka pada pasien post operasi laparatomi dengan intervensi kombinasi pemberian madu dan jahe di Rumah Sakit Bhayangkara Ruwa Jurai Provinsi Lampung Tahun 2025. Fokus asuhan keperawatan yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah pendekatan perioperatif, meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi pada satu orang pasien dengan masalah utama penyembuhan luka pasca operasi laparatomi. Intervensi yang diberikan berupa minuman herbal kombinasi madu dan jahe, yang secara ilmiah diketahui memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan antibakteri. Hasil asuhan menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti usia, adanya penyakit penyerta, kecukupan nutrisi, dan mobilisasi dini sangat memengaruhi proses penyembuhan luka. Berdasarkan skala REEDA, penyembuhan luka pada pasien menunjukkan progres yang baik selama perawatan di rumah sakit, meskipun mengalami sedikit penurunan saat pasien berada di rumah. Kombinasi madu dan jahe terbukti membantu mempercepat proses penyembuhan luka operasi. Dengan demikian, intervensi ini dapat dijadikan alternatif pendukung dalam penyembuhan luka post operasi secara alami dan efektif.
Kata kunci : Jahe, Laparatomi, Madu, Penyembuhan Luka, REEDA
Referensi : 31 (2016-2025)