ANALISIS TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OPERASI TRANSURETHRAL RESECTION OF THE PROSTATE DENGAN INTERVENSI NATURE SOUND DI RS. BHAYANGKARA RUWA JURAI LAMPUNG TAHUN 2025

ABSTRAK

Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) merupakan salah satu penyebab utama gangguan saluran kemih pada pria lanjut usia, dengan total kasus secara global mencapai 1.276.106 pada tahun 2018. Salah satu metode penatalaksanaan yang umum digunakan adalah Transurethral Resection of the Prostate (TURP). Meskipun efektif, prosedur ini kerap menimbulkan nyeri post operasi. Upaya penanganan nyeri post TURP dapat dilakukan melalui pendekatan nonfarmakologis, salah satunya adalah terapi Nature Sound yang diterapkan di ruang kelas 3 RS Bhayangkara Ruwa Jurai Lampung pada 17–22 Februari 2025. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis tingkat nyeri pada pasien post operasi TURP melalui pendekatan asuhan keperawatan perioperatif terhadap satu orang pasien. Intervensi terapi Nature sound dilakukan selama tiga hari berturut-turut, masing-masing dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan malam hari selama 15 menit, dan diberikan 30 menit sebelum pemberian analgesik. Hasil menunjukkan adanya penurunan skala nyeri dari 5 menjadi 3 setelah dilakukan terapi, yang menandakan efektivitas intervensi ini dalam mengurangi rasa nyeri. Beberapa faktor yang memengaruhi intensitas nyeri di antaranya adalah usia pasien 73 tahun, pengalaman operasi pertama pasien, kondisi lingkungan yang bising dan terang, serta tingkat kecemasan. Terapi Nature Sound efektif sebagai pendekatan nonfarmakologis dalam pengelolaan nyeri pasca TURP dan penulis menyarankan bagi penulis selanjutnya dan bagi rumahsakit dapat melanjutkan intervensi terapi nonfarmakologis nature sound pada pasien post operasi TURP.

Kata Kunci : BPH, TURP, Nyeri, Nature Sound, Keperawatan Perioperatif Daftar Pustaka : 48 (2013-2025)