PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRINGSEWU TAHUN 2021

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia kronis diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin maupun keduanya (PERKENI, 2015). Prevalensi DM di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk semua umur sebesar 1,5%, dengan kelompok terbesar pada usia 55 – 64 tahun yakni sebesar 6,3% dan kelompok terkecil pada usia 25-35 tahun sebesar 0,2%. DM paling banyak diderita oleh perempuan sebanyak 1,78%, sedangakan laki-laki sebesar 1,2%. Penyumbang angka prevalensi terbesar yaitu masyarakat yang bertempat tinggal diperkotan sebanyak 1,9%, sedangkan masyarakat perdesaan sebesar 1,0% (Riskesdas, 2018).
Rancangan penelitian ini adalah penelitian study kasus. Subyek penelitian ini adalah seorang pasien diabetes mellitus rawat inap di Rumah Sakit Umun Daerah Pringsewu yang dirawat selama 4 hari. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunkan analisa deskriptif dengan membandingkan data sebelum dan sesudah proses penatalaksanaan asuhan gizi terstandar (PAGT) serta membandingkan dengan standar reference.
Hasil skrining gizi yaitu 3 atau berisiko malnutrisi. Diagnosis medis pasien adalahdiabetes mellitusdengan kadar gula darah sewaktu pasien dalam batasnormal, ulkus dan anemia. Diagnosis gizi pasien adalah asupan oral tidak adekuat (NI.2.1), perubahan nilai lab terkait gizi (NC.2.2), dan kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi (NB.1.1). Pasien diberikan diet DM 1700 kkal, kebutuhan zat gizi pasien berdasarkan perhitungan yaitu energy 1700 kkal, protein 50,4 gram, lemak 47,2 gram, KH 268 gram.
Kadar hemoglobin dan hematokrit pasien mengalami peningkatan selama perawatan, mual dan nafsu makan pasien masih ada, serta rata-rata asupan pasien yaitu energy 65,70%, protein 63,67%, lemak 61,39%, karbodidrat 67,6%, serat 35,33%, kolesterol 135,89 mg, dan natrium 200,56 mg. Asupan energy, protein, lemak, karbohidrat, dan serat belum mencapai target. Untuk instansi sebaiknya dalam pengolahan sayur lebih diperhatikan untuk standar porsinya, serta dalam pengolahan lauk nabati lebih bervariasi lagi.
Kata kunci : Asuhan Gizi, Diabetes Mellitus
Daftar bacaan : 28 (2002-2018)