ARROJA, FARIHAH ZIDNI HAQQIYAH (2025) HUBUNGAN PLASENTA PREVIA DAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUD JENDERAL A. YANI KOTA METRO. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
1. HALAMAN SAMPUL.pdf
Download (205kB)
2. RINGKASAN.pdf
Download (214kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (917kB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (227kB)
5. BAB I.pdf
Download (226kB)
6. BAB II.pdf
Download (411kB)
7. BAB III.pdf
Download (354kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (326kB)
9. BAB V.pdf
Download (156kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (228kB)
11. LAMPIRAN (21).pdf
Download (917kB)
Abstract
RINGKASAN
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan penyebab utama kematian neonatal. Berdasarkan data WHO (2024), bayi BBLR memiliki risiko kematian neonatal 20 kali lebih tinggi dibandingkan bayi dengan berat lahir normal. Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) di Indonesia meningkat dari 2,5% pada tahun 2021 dan 2022 menjadi 3,9% pada tahun 2023. Provinsi Lampung mencatat kenaikan serupa, dengan angka BBLR mencapai 2,5% pada tahun 2023, dan Kota Metro mencatat angka tertinggi sebesar 6%. Di RSUD Jenderal A. Yani Kota Metro, prevalensi BBLR melonjak hingga 73,4% pada tahun 2023. BBLR menyebabkan 50% kematian neonatal di Kota Metro. Faktor penyebab BBLR mencakup gangguan suplai oksigen dan nutrisi akibat komplikasi kehamilan, seperti plasenta previa dan preeklampsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara plasenta previa dan preeklampsia terhadap kejadian BBLR di RSUD Jenderal A. Yani Kota Metro tahun 2022–2024.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain case-control study. Populasi adalah seluruh ibu bersalin dan bayi yang dilahirkan di RSUD Jenderal A. Yani selama tahun 2022–2024. Sampel sebanyak 280 responden (140 kasus dan 140 kontrol) diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Matching dilakukan terhadap karakteristik usia ibu. Data dikumpulkan melalui telaah rekam medis menggunakan lembar checklist. Analisis data dilakukan dengan uji McNemar dan Odds Ratio (OR) dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata usia ibu pada kelompok kasus adalah 29,33 tahun (SD 6,551) dan 29,39 tahun (SD 6,334) pada kelompok kontrol. Plasenta previa ditemukan pada (6,8%) responden, sedangkan preeklampsia terjadi pada 37,1% responden. Uji statistik mengindikasikan adanya hubungan yang signifikan antara plasenta previa (p = 0,019; OR = 3,75; CI 95% = 1,245–11,297) dan preeklampsia (p = 0,006; OR = 1,824; CI 95% = 1,201–2,772) dengan kejadian BBLR.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa plasenta previa dan preeklampsia merupakan faktor risiko signifikan terhadap kejadian BBLR. Oleh karena itu, deteksi dini dan manajemen optimal terhadap kedua kondisi tersebut penting untuk menekan angka kejadian BBLR dan kematian neonatal. Penelitian ini menekankan pentingnya deteksi dini plasenta previa dan preeklampsia melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) rutin dan pemantauan tekanan darah, serta penguatan edukasi kepada ibu hamil mengenai tanda bahaya kehamilan untuk mengurangi angka BBLR di Kota Metro.
Kata Kunci : Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), plasenta previa, preeklampsia.
Daftar Bacaan : 44 (2017-2024).
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
| Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Metro |
| Depositing User: | ruang baca Bidan metro |
| Date Deposited: | 26 Nov 2025 04:00 |
| Last Modified: | 26 Nov 2025 04:00 |
| URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/7742 |
