WARDHANI, ERNITA INDAH (2025) HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI, BAYI BERAT LAHIR RENDAH DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN BALITA STUNTING DI PUSKESMAS BANJARSARI. Other thesis, POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (80kB)
2. RINGKASAN.pdf
Download (44kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (827kB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (49kB)
5. BAB I.pdf
Download (115kB)
6.BAB II.pdf
Download (531kB)
7. BAB III.pdf
Download (188kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (166kB)
9. BAB V.pdf
Download (99kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (114kB)
11. LAMPIRAN (8).pdf
Download (917kB)
Abstract
RINGKASAN
Permasalahan gizi menjadi sorotan di dunia maupun Indonesia terutama masalah gizi pada balita. Prevalensi balita stunting tahun 2024 berdasarkan WHO secara global 23,2% di seluruh dunia, di Indonesia 19,8%, di Lampung 15,9%, di Kota Metro 14,8%. Angka stunting tertinggi di Kota Metro tahun 2023 ada di Puskesmas Banjarsari 6,08%. Faktor yang mempengaruhi stunting diantaranya gagalnya IMD, BBLR dan gagalnya pemberian ASI eksklusif, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan inisiasi menyusu dini, bayi berat lahir rendah dan pemberian ASI eksklusif dengan balita stunting di Puskesmas Banjarsari tahun 2025.
Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan case control. Populasinya ibu yang memiliki balita stunting usia 24-59 bulan di Puskesmas Banjarsari dengan jumlah 609 balita. Besar sampel ditentukan berdasarkan rumus analitik kategorik tidak berpasangan diperoleh 60 responden dengan perbandingan 1:2, yaitu 20 kelompok kasus dan 40 kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan stratified random sampling. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi melalui checklist, stadiometer dan buku KIA. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan chi-square.
Hasil analisis dari 60 responden menunjukkan proporsi balita IMD terdapat 66,7%, balita BBLR terdapat 16,7% dan balita ASI eksklusif 51,7%. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara inisiasi menyusu dini dengan balita stunting (p value 0,026, OR = 4,210, 95% CI = 1,331-13,320), terdapat hubungan antara bayi berat lahir rendah dengan balita stunting (p value 0,002, OR = 12,667, 95% CI = 2,361-67,958) dan terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan balita stunting (p value 0,036, OR = 3,889, 95% CI = 1,230-12,292).
Simpulan dari penelitian di Puskesmas Banjarsari tahun 2025 terdapat hubungan antara inisiasi menyusu dini, bayi berat lahir rendah dan pemberian ASI eksklusif dengan balita stunting. Upaya yang dilakukan untuk mencegah stunting dengan edukasi dan pemantauan terhadap ibu hamil dan menyusui terkait pentingnya pelaksanaan IMD, pemberian ASI eksklusif, konsumsi gizi seimbang, rutin periksa kehamilan, breast care, pijat oksitosin, teknik menyusui yang benar sehingga membantu ibu untuk mengurangi risiko stunting.
Kata Kunci : Stunting, IMD, BBLR, ASI Eksklusif
Daftar Bacaan : 65 (2014-2025)
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
| Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Metro |
| Depositing User: | ruang baca Bidan metro |
| Date Deposited: | 26 Nov 2025 03:41 |
| Last Modified: | 26 Nov 2025 03:41 |
| URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/7667 |
