PRATIWI, RIZKI WULAN (2025) FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BADUTA DI PUSKESMAS PURWOSARI METRO UTARA. Other thesis, POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (136kB)
2. RINGKASAN.pdf
Download (114kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (486kB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (189kB)
5. BAB I.pdf
Download (171kB)
6. BAB II.pdf
Download (302kB)
7. BAB III.pdf
Download (316kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (246kB)
9. BAB V.pdf
Download (112kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (193kB)
11. LAMPIRAN (7).pdf
Download (917kB)
Abstract
RINGKASAN
Gizi kurang pada anak usia 6–24 bulan (baduta) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius karena berdampak langsung terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak. Di wilayah kerja Puskesmas Purwosari Kota Metro Utara, prevalensi gizi kurang masih tergolong tinggi yaitu sebesar 8,74%, melebihi rata-rata nasional. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tingkat pendapatan keluarga dan jumlah anak yang belum seluruhnya diteliti secara komprehensif. Tujuan dalam penelitian ini untuk untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi baduta di Puskesmas Purwosari, Kota Metro Utara.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain case control study yang dilakukan di Puskesmas Purwosari Metro Utara pada bulan April-Mei tahun 2025. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh baduta di wilayah kerja Puskesmas Purwosari sebanyak 286 baduta dan dipilih menjadi sampel yang terdiri atas 38 gizi kurang dan 38 gizi baik yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara dan melihat data register bayi di posyandu menggunakan lembar kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% ( a=0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi 63,2% pada kelompok kasus memiliki pendapatan keluarga rendah, proporsi tingkat pendapatan tinggi sebesar 36,8%. Proporsi sebesar 63,2% jumlah anak beresiko pada kelompok kasus, proporsi sebesar 36,8% memiliki jumlah anak tidak beresiko. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan dengan status gizi kurang baduta ( p = 0,001; OR = 4,800; 95% CI: 1,806-12,759). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada jumlah anak juga berhubungan signifikan dengan status gizi kurang baduta (p = 0,006; OR = 3,714; 95% CI: 1,806-12,759).
Kesimpulan penelitian menemukan bahwa tingkat pendapatan keluarga dan jumlah anak merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi baduta. Pencegahan status gizi kurang pada baduta dapat dilakukan dengan peningkatan pendapatan keluarga melalui program pemberdayaan ekonomi keluarga, penyuluhan gizi, dan perencanaan jumlah anak yang lebih optimal sesuai kemampuan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak.
Kata Kunci : Status Gizi, Pendapatan Keluarga, Jumlah Anak, Baduta
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
| Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Metro |
| Depositing User: | ruang baca Bidan metro |
| Date Deposited: | 26 Nov 2025 03:41 |
| Last Modified: | 26 Nov 2025 03:41 |
| URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/7665 |
