KHASANAH, SAPTA APRILIA (2025) DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS YOSOMULYO METRO PUSAT. Other thesis, POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (39kB)
2. RINGKASAN.pdf
Download (142kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (943kB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (48kB)
5. BAB I.pdf
Download (101kB)
6. BAB II.pdf
Download (292kB)
7. BAB III.pdf
Download (220kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (159kB)
9. BAB V.pdf
Download (21kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (99kB)
11. LAMPIRAN (5).pdf
Download (917kB)
Abstract
RINGKASAN
Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia masih mencapai 21,6%, di Kota Metro tahun 2022 prevalensinya mencapai 10,4%, dan di Puskesmas Yosomulyo 11%. Penyebab utama stunting antara lain riwayat penyakit diare, berat badan lahir rendah (BBLR), anemia pada ibu saat hamil, serta pemberian ASI eksklusif yang tidak optimal. Dampak dari stunting dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, menurunkan kecerdasan, meningkatkan risiko penyakit degeneratif, dan berkurangnya produktivitas di masa dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat diare, BBLR, anemia pada ibu, dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Yosomulyo Metro Pusat Tahun 2025.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain case control. Populasi kasus adalah seluruh balita stunting di wilayah kerja UPTD Puskesmas Yosomulyo usia 24-59 bulan, sedangkan populasi kontrol adalah balita tidak stunting. Jumlah sampel sebanyak 76 responden yang terdiri dari 38 kasus dan 38 kontrol, dengan teknik purposive sampling. Analisis menggunakan uji Chi Square dengan menentukan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian pada balita stunting (kelompok kasus) didapatkan bahwa proporsi riwayat diare 40,8%, proporsi riwayat BBLR 50%, proporsi anemia pada ibu 43,4% dan proporsi pemberian ASI Ekslusif 42,1%. Hasil uji statistik ada hubungan bermakna antara riwayat diare p value = 0,000; OR = 14,300, BBLR p value = 0,006 dan OR = 3,698, riwayat anemia ibu p value = 0,000 dan OR = 18,480, dan pemberian ASI eksklusif p value = 0,000 dan OR = 11,556 dengan kejadian stunting pada balita.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan terhadap riwayat diare, riwayat BBLR, riwayat anemia pada ibu dan pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian stunting. Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi puskesmas dalam program pencegahan stunting melalui edukasi kepada ibu balita tentang pemberian ASI eksklusif, pemantauan kehamilan, konsumsi tablet tambah darah, dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.
Kata Kunci: Stunting, Diare, BBLR, Anemia, ASI Eksklusif
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
| Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Metro |
| Depositing User: | ruang baca Bidan metro |
| Date Deposited: | 26 Nov 2025 03:40 |
| Last Modified: | 26 Nov 2025 03:40 |
| URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/7662 |
