BILLA, SALSA (2025) FAKTOR SOSIAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN WASTING PADA BALITA DI PUSKESMAS PURWOSARI METRO UTARA. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
1. LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (37kB)
2. RINGKASAN.pdf
Download (72kB)
3. KATA PENGANTAR.pdf
Download (864kB)
4. DAFTAR ISI.pdf
Download (68kB)
5. BAB I.pdf
Download (78kB)
6. BAB II.pdf
Download (193kB)
7. BAB III.pdf
Download (244kB)
8. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (219kB)
9. BAB V.pdf
Download (71kB)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (128kB)
11. LAMPIRAN-compressed.pdf
Download (721kB)
Abstract
RINGKASAN
Masa balita merupakan fase krusial tumbuh kembang anak yang rentan mengalami masalah gizi, salah satunya adalah wasting yaitu salah satu bentuk kekurangan gizi yang mencerminkan berat badan anak terlalu kurus menurut tinggi badannya, ditandai dengan zscore BB/TB kurang dari -2 SD untuk wastingdan z-score BB/TB kurang dari -3 SD untuk severe wasting(Menteri Kesehatan RI, 2020). yang dapat berdampak serius terhadap kesehatan dan kecerdasan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor sosial yang berhubungan dengan kejadian wasting pada balita di Puskesmas Purwosari, Metro Utara.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain case control. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu yang memiliki balita berusia 6-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Purwosari, Metro Utara. Sampel pada penelitian ini sebanyak 92 balita dengan kelompok kasus 46 balita dan kelompok kontrol 46 balita. Penentuan sampel dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Analisis data secara bivariat dengan uji satatistik Chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% balita mengalami wasting. Proporsi responden berusia di bawah 33 tahun (59,8%) dan tidak bekerja di luar rumah (95,7%). Sebagian besar anak berusia 36–47 bulan (30,4%), berjenis kelamin laki-laki (62,0%), tanpa riwayat penyakit (72,8%), telah imunisasi lengkap (77,2%), dan menerima vitamin A (88,0%). Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan (p = 0,012; OR = 2,917), pendapatan orang tua (p = 0,022; OR = 2,654), dan ketepatan pemberian makanan (p = 0,006; OR = 3,248) dengan kejadian wasting.
Simpulan peneliti ini terdapat hubungan faktor sosial seperti pengetahuan, pendapatan, dan pola asupan makanan orang tua berpengaruh signifikan terhadap kejadian wasting pada balita. Puskesmas diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai dasar untuk meningkatkan edukasi kepada ibu balita, khususnya terkait pemberian makanan yang tepat, pengetahuan gizi, dan faktor sosial budaya yang memengaruhi status gizi anak. Upaya ini dapat dilakukan melalui kegiatan posyandu, kelas ibu balita, dan kunjungan rumah secara rutin.
Kata Kunci : Faktor Sosial, Wasting, Balita
Daftar Bacaan : 33 (2011-2023)
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
| Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Metro |
| Depositing User: | ruang baca Bidan metro |
| Date Deposited: | 23 Oct 2025 07:08 |
| Last Modified: | 23 Oct 2025 07:08 |
| URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/7619 |
