HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) DI PUSKESMAS KARANGREJO METRO UTARA

RINGKASAN

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator penting derajat kesehatan suatu negara. Salah satu upaya menurunkan AKI adalah dengan program Keluarga Berencana (KB), khususnya melalui penggunaan kontrasepsi jangka panjang seperti Intra Uterine Device (IUD). Di Indonesia, capaian peserta KB aktif pada tahun 2023 hanya sebesar 54,36% dari cakupan peserta KB nasional yaitu 78,34%, sedangkan penggunaan IUD hanya 8,94%. Provinsi Lampung khususnya Kota Metro menempati urutan ke-7 dari 16 kabupaten/kota dengan cakupan peserta KB aktif sebesar 78,2%. Penggunaan IUD di Kota Metro masih tergolong rendah, terutama di wilayah kerja Puskesmas Karangrejo yang hanya mencapai 5,69%. Beberapa faktor yang diduga memengaruhi rendahnya penggunaan IUD antara lain kurangnya pengetahuan, sikap negatif terhadap IUD, serta minimnya dukungan dari suami. Hal ini dapat menyebabkan kehamilan tidak diinginkan dan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan dukungan suami dengan penggunaan alat kontrasepsi IUD di wilayah kerja Puskesmas Karangrejo, Metro Utara.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei analitik menggunakan desain cross-sectional. Dengan jumlah populasi akseptor KB aktif sebanyak 1.389 orang, perhitungan besar sampel diperoleh sebanyak 99 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan cara undian (lotre). Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner. Analisis data terdiri dari analisis univariat berupa distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian diperoleh proporsi penggunaan kontrasepsi IUD dari 99 responden sebanyak 49 orang (49,5%). Proporsi pengetahuan kurang akseptor KB aktif sebanyak 39 orang (39,4%). Proporsi sikap negatif akseptor KB aktif sebanyak 46 orang (46,5%). Proporsi suami tidak mendukung akseptor KB sebanyak 51 orang (51,5%). Hasil uji bivariat hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan kontrasepsi IUD diperoleh nilai p-value = 0,001 (≤0,05) dan nilai POR = 4,397. Hubungan sikap dengan penggunaan kontrasepsi IUD diperoleh nilai p-value = 0,020 (≤0,05) dan nilai POR = 2,599. Hubungan antara dukungan suami dengan penggunaan kontrasepsi IUD diperoleh nilai p-value = 0,004 (≤0,05) dan nilai POR = 3,343.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan dukungan suami dengan penggunaan alat kontrasepsi IUD. Pengetahuan kurang, sikap negatif, dan suami tidak mendukung cenderung memiliki risiko tidak menggunakan kontrasepsi IUD. Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan edukasi kepada pasangan usia subur agar dapat meningkatkan penggunaan kontrasepsi jangka panjang yang efektif dan rasional dengan melibatkan dukungan suami.

Kata Kunci : Kontrasepsi IUD, pengetahuan, sikap, dukungan suami