HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN ANEMIA TERHADAP KEKURANGAN ENERGI KRONIK PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS YOSOMULYO

RINGKASAN

Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil merupakan kondisi kekurangan asupan makanan yang berlangsung lama sehingga menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu. Berdasarkan data SKI 2023, prevalensi KEK di Indonesia meningkat dari 10,6% pada Riskesdas 2018. Prevalensi KEK di Kota Metro meningkat dari 4,12% pada 2022 menjadi 7,58% pada 2023 Puskesmas Yosomulyo mencatat angka tertinggi sebesar 16,5% ibu hamil KEK di Kota Metro. Faktor-faktor seperti usia ibu, paritas, dan anemia diduga berperan dalam kekurangan energi kronik pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara usia, paritas, dan anemia terhadap KEK pada ibu hamil di Puskesmas Yosomulyo tahun 2024.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain case control. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil di Puskesmas Yosomulyo dengan jumlah 569 ibu hamil, dengan populasi kasus 43 ibu hamil KEK dan populasi kontrol 523 ibu hamil tidak KEK. Sampel pada penelitian ini diambil menggunakan teknik purposive sampling. Sampel pada penelitian ini terdiri dari kelompok kasus dan kontrol 1:2, dengan 27 kelompok kasus (KEK) dan 54 kelompok kontrol (Tidak KEK). Data dikumpulkan melalui studi dokumentasi pada rekam medik dengan analisis bivariat menggunakan uji fisher exact.
Hasil univariat menunjukkan proporsi usia pada ibu hamil dengan usia beresiko sebesar 8,6%, ibu hamil dengan paritas beresiko sebesar 12,3%, dan ibu hamil dengan anemia sebesar 23,5%. Analisis bivariat menggunakan uji fisher exact dikarenakan tidak memenuhi syarat uji chi square terdapat nilai harapan <5 dalam suatu sel. Hasil uji fisher exact didapatkan hubungan yang signifikan antara usia ibu (p = 0,0038 dan OR = 5,909), paritas (p = 0,014 dan OR = 5,950), dan anemia (p = 0,000 dan OR = 10,554) terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Yosomulyo.
Kesimpulan penelitian ini bahwa terdapat hubungan antara usia ibu, paritas dan anemia terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Yosomulyo. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan mengenai ibu hamil yang mengalami KEK sehingga tenaga kesehatan disarankan untuk meningkatkan upaya skrining dan pemantauan status gizi ibu hamil secara berkala, terutama pada kelompok usia risiko dan ibu dengan paritas tinggi. Edukasi mengenai pentingnya asupan gizi seimbang serta pencegahan anemia melalui konsumsi tablet tambah darah perlu diperkuat dalam setiap kunjungan antenatal care.

Kata Kunci: Usia, Paritas, Anemia, KEK, Ibu Hamil
Daftar Bacaan: 36 (2018-2024)