DWITANTI, DEPIA (2021) GAMBARAN BALITA STUNTING DI DESA HUJUNG KECAMATAN BELALAU LAMPUNG BARAT TAHUN 2021. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang.
LEMBAR SAMPUL.pdf
Download (65kB)
ABSTRAK.pdf
Download (75kB)
KATA PENGANTAR.pdf
Download (1MB)
DAFTAR ISI.pdf
Download (60kB)
BAB I.pdf
Download (65kB)
BAB II.pdf
Download (214kB)
BAB III.pdf
Download (118kB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (214kB)
BAB V.pdf
Download (110kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (121kB)
LAMPIRAN.pdf
Download (401kB)
Abstract
Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Anak-anak stunting memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk tumbuh menjadi dewasa yang kurang berpendidikan, miskin, kurang sehat dan lebih rentan terhadap penyakit tidak menular. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui gambaran balita stunting di Desa Hujung Kecamatan Belalau Lampung Barat tahun 2021. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan yaitu dari seluruh responden balita stunting sebanyak 27 orang Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, kuesioner, mengukur tinggi badan, dan mengukur berat badan. Analisa yang digunakan yaitu analisa univariat.
Hasil penelitian diketahui bahwa balita stunting dengan kategori pendek (stunted) 70,4%, sangat pendek (severy stunted) 29,6%. Asupan energi balita, energi kurang 66%, asupan energi cukup 33,3%. Panjang lahir balita dengan kategori pendek 74,9%, normal 25,1%. Berat badan lahir balita dengan kategori rendah 33,3%, normal 66,7%. Jarak kelahiran balita dengan kategori dekat 51,9%, normal 98,1%. Asi eksklusif dengan kategori balita tidak Asi ekslusif 55,6%, tidak Asi ekslusif 44,4%. Penyakit infeksi dengan kategori sering sakit 14,8%, jarang sakit 85,2%. Tingkat pendapatan orang tua balita dengan kategori tinggi11,1 %, tingkat pendapatan rendah 88,9%. Tingkat pendidikan ibu balita SMP 33,3%, SMA 63%, Sarjana 3,7%, pekerjaan ibu balita IRT 25,9%, Wiraswasta/berdagang 7,4%, bertani/berkebun 66,7%. Jumlah anggota keluarga dengan kategori besar 66,7%, kecil 33,3%. Jenis kelamin balita laki laki 66,7%, perempuan 33,3%. Umur balita 13-36 bulan 48,1%, 37-59 bulan 51,9%.
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang diajukan kepada keluarga balita stunting di Desa Hujung Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat diharapkan dapat memperhatikan asupan makan, dan jarak kelahiran, dan diarapkan kepada Puskesmas Kenali lebih sering melakukan surveliansi balita stunting agar terdeteksi lebih cepat dan dapat meminimalisir kejadian stunting .
Kata Kunci : stunting,balita, ASI ekslusif
Daftar bacaan : 56 (2009-2020)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Gizi > Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Gizi Program Studi DIII Gizi |
Depositing User: | agus abang setiawan |
Date Deposited: | 02 Dec 2022 09:11 |
Last Modified: | 02 Dec 2022 09:11 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/693 |