SENSITIVITAS PEWARNA METHYLENEBLUE SEBAGAI ALTERNATIF PEWARNA DNA PADA PROSES ELEKTROFORESIS AGAROSE

ABSTRAK

Elektroforesis merupakan salah satu tahapan penting dari PCR Kovensional. Untuk memvisualisasi hasil elektroforesis diperlukan pewarna salah satunya adalah ethidium bromide. Namun, ethidium bromide bersifat mutagenik dan karsinogenik.
Pewarna alternatif untuk mewarnai DNA yang aman, murah dan mudah ditemukan adalah methylene blue. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sensitivitas pewarna methylene blue sebagai alternatif pewarna DNA pada proses elektroforesis gel agarose. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Variable bebas adalah pewarna methylene blue dan variable terikat adalah pita DNA pada proses elektroforesis.
Data diolah dengan menggunakan gel analyzer dan uji statistik one way anova untuk melihat perbedaan lama waktu kontak pewarnaan dengan berbagai variasi (10, 15 dan 20 menit) dengan hasil sig = 0,579, tidak terdapat perbedaan bermakna.
Selain itu, uji annova digunakan untuk melihat perbedaan variasi volume sampel (3,6,dan 10 µL) dengan hasil sig = 0,001, terdapat perbedaan bermakna. Lama kontak pewarnaan yang paling optimal adalah 15 menit. Volume sampel yang
paling optimal adalah 3 µL. Dilanjutkan dengan uji sensitivitas dengan melihat perbandingan intensitas warna dengan GelRed. Berdasarkan analisis menggunakan gel analyzer methylene blue lebih sensitive dibandingkan dengan GelRed.
Kata Kunci : Elektroforesis,Methylene Blue, Lama waktu kontak, Volume sampel, Sensitivitas.
Daftar Bacaan : 18 (1996-2022)