Oktavia, Tri (2024) PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN AKRILIK RAHANG BAWAH KLASIFIKASI KENNEDY KELAS III MODIFIKASI I DENGAN KASUS MESIOVERSI GIGI 47. Diploma thesis, POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG.
KTI TRI OKTAVIA CETAK-1-2.pdf
Download (104kB)
KTI TRI OKTAVIA CETAK (1).pdf
Download (184kB)
KTI TRI OKTAVIA CETAK-3-8.pdf
Download (944kB)
KTI TRI OKTAVIA CETAK (2).pdf
Download (251kB)
KTI TRI OKTAVIA CETAK-17-19.pdf
Download (95kB)
KTI TRI OKTAVIA CETAK-20-38.pdf
Download (494kB)
KTI TRI OKTAVIA CETAK-39-49.pdf
Download (574kB)
KTI TRI OKTAVIA CETAK-50-52.pdf
Restricted to Registered users only
Download (194kB)
KTI TRI OKTAVIA CETAK-53-54.pdf
Download (91kB)
KTI TRI OKTAVIA CETAK-55-56.pdf
Download (91kB)
KTI TRI OKTAVIA CETAK-57-65.pdf
Download (1MB)
Abstract
RINGKASAN
Gigi mempunyai peranan penting dalam proses pengunyahan, berbicara dan estetika. Seiring bertambahnya usia dan banyaknya aneka makanan yang dikonsumsi, maka dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Kehilangan gigi yang tidak segera digantikan dengan gigi tiruan dapat menyebabkan migrasi gigi. Migrasi gigi merupakan satu kelainan posisi gigi secara individual dalam lengkungnya. Untuk menyebut sebuah gigi yang tidak normal letaknya bisa dengan akhiran “versi”, misalnya mesioversi yang berarti gigi terletak lebih ke mesial dari pada letak normalnya.
Tujuan penulis karya tulis ilmiah ini adalah untuk memaparkan prosedur pembuatan, memaparkan teknik penyusunan gigi, memaparkan kendala-kendala dalam pembuatan. Prosedur pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik (GTSL) yaitu, penulis menerima model dansurat perintah kerja (SPK), kemudian mentransfer desain sesuai dengan SPK, survey, pembuatan cengkeram, bite rim penyusunan elemen gigi, flasking, boiling out, packing, deflasking, finishing dan polishing.
Hasil yang didapatkan gigi tiruan sesuai dengan desain pada SPK, gigi tiruan saat di insersikan tidak ada hambatan, retensi dan stabilisasi cukup baik. Basis gigi tiruan halus dan mengkilap serta tidak porus, gigi tiruan dapat diterima oleh pasien dan dokter gigi, estetik cukup baik dan warna basis sesuai dengan warna gusi.
Kendala-kendala yang dialami selama pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik kasus ini adalah pada tahap flasking gips kurang landai sehingga terdapat undercut yang tidak menguntungkan. Pada mould spase setelah diboiling out terjadi resiko pecah pada cuvet dan pengolesam CMS yang kurang merata sehingga pada saat deflasking model kerja patah.
Kata kunci : GTSL, mesioversi
Daftar bacaan : 16 (1991-2017)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions: | POltekkes Tanjungkarang Jurusan Teknik Gigi > Poltekkes Tanjungkarang Program Studi D-III Teknik Gigi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository@poltekkes-tjk.ac.id |
Date Deposited: | 07 Aug 2024 03:14 |
Last Modified: | 07 Aug 2024 03:14 |
URI: | http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/6571 |